Touring kali ini bertujuan untuk menyisir jalan jalan alternativ di daerah bandung, garut-cianjur selatan-cipanas, walau hanya bermodalkan feeling dan pengetahuan yang sedikit kami tetap melaju semangat.
Kali ini saya di temani oleh dua
sepupu saya bro romi dan bro reza dengan Honda Vario 125 FI nya, saya single
dan sepupu saya double berboncengan, sebelum melakukan perjalanan kami
menyiapkan peralatan sparepart, uang cash dan fisik, anarki pun sengaja saya
ganti dengan baju full satria fu facelift agar terlihat muda, dan menggunakan
selencer standart dengan adaptor pipa racing agar lebih aman jalan di kota
bogor dan bandung.
ESTIMASI
BIAYA
Siapkan estimasi biaya saat melakukan
perjalanan, maksimalkan budget untuk menghindari over budget saat perjalanan.
Usahakan siapkan uang cash secukupnya, Estimasi saya kali ini hanya menyiapkan
uang RP. 180.000 di saku dan RP. 300.000 di ATM, itu sudah termasuk biaya
bensin, makan, minum selama perjalanan, jangan lupa siapkan uang receh untuk
keperluan parkir saat istirahat atau pun kotak amal di masjid pada saat sholat.
BARANG
BAWAAN
Barang bawaan penting selama
perjalanan touring untuk keperluan bersama yang jangan sampai terlupakan adalah
P3K, tools seperlunya, gembok, charger hp / powerbank, jas hujan dan beberapa
spare-part penting semacam busi, tali kopling, tali gas, tali tis, oli,
norival, lupromax oil (bila perlu), bohlam lampu standart, CDI Standart (bila
memakai CDI Racing) sikring dll.
REKOMENDASI
OBYEK WISATA
Info-info wisata berikut mungkin sedikit berguna bagi Teman-teman yang ingin touring ke Bandung ciwidei-rancabali-cidaun-cianjur selatan.
1. Ciwidei : Kawah putih, Cipanas rancabali dan Situ Patenggang
- Didaerah ciwidei bandung ini ada 3 (tiga) Obyek wisata yang jaraknya berdekatan seperti kawah putih, Pemandian air panas rancabali dan situ patenggang.
2. Cidaun-Garut
selatan : Pantai Jayanti, Pantai Ranca Buaya dan Pantai Santolo
- Ke Tiga pantai tersebut merupakan pesisir pantai selatan kota cianjur dan garut, jaraknya cukup jauh namun searah.
Baca Juga Trip Yang lainya :
1. Jakarta-Bali-Jakarta
2. Jakarta-Taman Nasional Ujung Kulon
3. Jakarta-Gunung Galunggung
1. Jakarta-Bali-Jakarta
2. Jakarta-Taman Nasional Ujung Kulon
3. Jakarta-Gunung Galunggung
Berikut adalah cerita perjalanan Jakarta-Puncak-Cipanas-Ciwidei
Bandung-Cianjur Selatan-Puncak-Jakarta.
JAKARTA-PUNCAK
Start dari
rumah saya pada Pukul 23.00 WIB, sambil menunggu jam keberangkatan kami membuat
planning selama perjalanan, kapan kita harus berhenti istirahat, makan dan
meneliti medan medan yang akan dilalui, setelah semua ini selesai dan jam sudah
memasuki pukul 23.00 WIB, kami segera berdoa terlebih dahulu dan berangkat
melalui rute Pasar rebo-Jalan Raya Bogor-Sentul-Babakan Madang-Bukit
Pelangi-Gadok Puncak.
dengan posisi bro romi sebagai road captain dan saya berada diposisi terakhir atau kedua, pada saat ini keadaan jalanan sudah mulai sepi dan lenggang, sengaja saya start pukul 23.00 WIB agar jalanan lancar, kami pun dengan nyantai berjalan diantara kecepatan 50/60kpj, setelah melewati lampu merah cibubur saya rasa jalan dikecepatan seperti itu terlalu pelan sehingga membuat ngantuk dan memperlambat waktu, akhirnya saya membalap bro romi agar menambah kecepatan menjadi 80/90kpj,,,, nah seperti ini baru enak didalam hati saya.
memasuki daerah sentul-babakan madang jalan semakin sepi namun kondisi jalan di daerah ini sudah mulai bagus berbeda dengan bulan-tahun sebelumnya, wajar jalan disini kurang bagus karena disini banyak pabrik dengan kendaraan kendaraan beratnya, memasuki bukit pelangi suhu pun sudah berasa dingin dan jalan pun hanya kami berdua, dengan santai akhirnya kami sampai di gadok.
Memasuki Jalan Raya Puncak kondisi jalan mulai padat dengan kendaraan, yah walau tengah malam sekalipun tetap saja puncak padat seperti biasanya, kami mulai jalan menyisir di pinggir dengan kecepatan 40/50kpj, di jalan raya puncak saya sempat di sapa oleh seorang pengendara satria fu dari club SSFC saya melihat ada stiker dan jaket ciri khas club SSFC, tak sempat mengobrol karena jalanan yang padat akhirnya ia pun melaju kembali didepan saya, sungguh berat menanjak menggunakan knalpot standart, mau gimana lagi ini adalah pilihan saya sebelum berangkat nikmati saja, menengok indicator bensin anarki sudah memasuki 2 balok(strip), kondisi bensin dari rumah sudah saya isi full, terasa boros tidak seperti biasanya yang biasanya ke puncak pass hanya mengisi 1 kali pada saat pulang di pom bensin dekat sentul, yah mungkin karena faktor cc 195 menggunakan knalpot standart sehingga buka gass besar tetapi pembuangan yang dikeluarkan kecil sehingga power motor tertahan dan posisi jalan yang menanjak menurun, asumsi saya bensin sisa 2 balok(strip) masih sanggup sampai pom bensin sebelum Gunung Mas, akhirnya kami melanjutkan perjalanan, sesampainya di pom bensin kami langsung merefull kendaraan kami, anarki menenggak pertamax RP. 25.000, setelah itu kami beristirahat sebentar, tak terasa kami melihat jam sudah memasuki pukul 00.30 WIB, kami berniat mencari makan di daerah gantole atau rindu alam puncak pas, tetapi menurut saya sangat nanggung rest di puncak, lebih baik rest didaerah cipanas, akhirnya kami pun memutuskan untuk rest di daerah cipanas.
dengan posisi bro romi sebagai road captain dan saya berada diposisi terakhir atau kedua, pada saat ini keadaan jalanan sudah mulai sepi dan lenggang, sengaja saya start pukul 23.00 WIB agar jalanan lancar, kami pun dengan nyantai berjalan diantara kecepatan 50/60kpj, setelah melewati lampu merah cibubur saya rasa jalan dikecepatan seperti itu terlalu pelan sehingga membuat ngantuk dan memperlambat waktu, akhirnya saya membalap bro romi agar menambah kecepatan menjadi 80/90kpj,,,, nah seperti ini baru enak didalam hati saya.
memasuki daerah sentul-babakan madang jalan semakin sepi namun kondisi jalan di daerah ini sudah mulai bagus berbeda dengan bulan-tahun sebelumnya, wajar jalan disini kurang bagus karena disini banyak pabrik dengan kendaraan kendaraan beratnya, memasuki bukit pelangi suhu pun sudah berasa dingin dan jalan pun hanya kami berdua, dengan santai akhirnya kami sampai di gadok.
Memasuki Jalan Raya Puncak kondisi jalan mulai padat dengan kendaraan, yah walau tengah malam sekalipun tetap saja puncak padat seperti biasanya, kami mulai jalan menyisir di pinggir dengan kecepatan 40/50kpj, di jalan raya puncak saya sempat di sapa oleh seorang pengendara satria fu dari club SSFC saya melihat ada stiker dan jaket ciri khas club SSFC, tak sempat mengobrol karena jalanan yang padat akhirnya ia pun melaju kembali didepan saya, sungguh berat menanjak menggunakan knalpot standart, mau gimana lagi ini adalah pilihan saya sebelum berangkat nikmati saja, menengok indicator bensin anarki sudah memasuki 2 balok(strip), kondisi bensin dari rumah sudah saya isi full, terasa boros tidak seperti biasanya yang biasanya ke puncak pass hanya mengisi 1 kali pada saat pulang di pom bensin dekat sentul, yah mungkin karena faktor cc 195 menggunakan knalpot standart sehingga buka gass besar tetapi pembuangan yang dikeluarkan kecil sehingga power motor tertahan dan posisi jalan yang menanjak menurun, asumsi saya bensin sisa 2 balok(strip) masih sanggup sampai pom bensin sebelum Gunung Mas, akhirnya kami melanjutkan perjalanan, sesampainya di pom bensin kami langsung merefull kendaraan kami, anarki menenggak pertamax RP. 25.000, setelah itu kami beristirahat sebentar, tak terasa kami melihat jam sudah memasuki pukul 00.30 WIB, kami berniat mencari makan di daerah gantole atau rindu alam puncak pas, tetapi menurut saya sangat nanggung rest di puncak, lebih baik rest didaerah cipanas, akhirnya kami pun memutuskan untuk rest di daerah cipanas.
CIPANAS
Dari Puncak pass ke cipanas kondisi jalan cukup sepi ketimbang jalan ciawi-puncak pass, kami kembali berjalan di kecepatan 70/80kpj, memasuki jalan di depan istana cipanas kami mulai jalan menepi untuk mencari tempat makan, akhirnya ada salah satu warung nasi goreng, kami pun segera merapat untuk memesan nasi goreng, tetapi nasi goreng pun habis karena pada saat ini jam sudah berada tepat di posisi 01.00 WIB wajar saja kalau habis, akhirnya pun kami memesan makanan yang ada saja, didalam benak saya tak apalah yang penting perut terisi,,,, di warung nasi goreng tersebut ada salah satu bikers dari club Byonic kami sempat saling sapa dan bercerita, rupanya mereka sedang menunggu situasi yang kata beliau di daerah cipanas ke arah padalarang sedang terjadi tawuran antar geng motor, mendengar cerita beliau akhirnya kami terpaksa menunggu sambil beristirahat di warung nasi goreng tersebut, melihat handphone pun ada beberapa broadcast bahwa di daerah bogor sedang ada geng motor yang berkeliaran, kami pun diajak jalan bareng oleh kumpulan byonic tersebut sampai perempatan kearah cianjur, mereka bertujuan untuk menghadiri anniversary salah satu chapter mereka, tetapi kami tetap memilih pilihan untuk jalan berdua saja, setelah beliau dan teman teman byonic pergi tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan.
kondisi jalan sangat sepi tetapi tak jarang ada warga sekitar yang melintas sambil membawa pancingan, sempat berfikir untuk apa ya mereka berbondong bondong membawa pancingan, mancing di mana gitu, tetapi yah sudahlah itu urusan mereka hehe.
di sebuah pom bensin di daerah cipanas kami kembali berhenti untuk menambah bensin, kembali anarki menenggak pertamax RP. 20.000, setelah selesai mengisi bensin saya langsung duduk di sebuah bangku, saat saya sedang duduk ada seorang satpam pom itu yang memberitahu saya bahwa tempat yang saya duduki itu ada bekas orang yang muntah, pas saya menengok kebawah ternyata benar, hadeh lagi lagi terkena muntahan, untung gak banyak -_-, dan akhirnya kami putuskan untuk beristirahat beberapa jam di pom ini dikarenakan kondisi mata sudah mulai ngantuk belum istirahat dari pulang kerja tadi, dan juga agar kami tidak kehilangan pemandangan di daerah ciwidei, menengok jam sudah memasuki pukul 01.30 WIB, kami tidur bergantian dikarenakan pom ini lumayan ramai dengan orang yang sedang tidur juga.
2 jam berlalu pada pukul 03.30 WIB kami segera melanjutkan perjalanan, sebelum melanjutkan perjalanan bro romi menyarankan saya untuk menarik uang lagi di ATM selagi kita berhenti dan ada ATM BCA, tetapi saya menolak karena menurut saya didaerah ciwidei juga banyak ATM BCA, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan kecepatan 70/80kpj.
Dari Puncak pass ke cipanas kondisi jalan cukup sepi ketimbang jalan ciawi-puncak pass, kami kembali berjalan di kecepatan 70/80kpj, memasuki jalan di depan istana cipanas kami mulai jalan menepi untuk mencari tempat makan, akhirnya ada salah satu warung nasi goreng, kami pun segera merapat untuk memesan nasi goreng, tetapi nasi goreng pun habis karena pada saat ini jam sudah berada tepat di posisi 01.00 WIB wajar saja kalau habis, akhirnya pun kami memesan makanan yang ada saja, didalam benak saya tak apalah yang penting perut terisi,,,, di warung nasi goreng tersebut ada salah satu bikers dari club Byonic kami sempat saling sapa dan bercerita, rupanya mereka sedang menunggu situasi yang kata beliau di daerah cipanas ke arah padalarang sedang terjadi tawuran antar geng motor, mendengar cerita beliau akhirnya kami terpaksa menunggu sambil beristirahat di warung nasi goreng tersebut, melihat handphone pun ada beberapa broadcast bahwa di daerah bogor sedang ada geng motor yang berkeliaran, kami pun diajak jalan bareng oleh kumpulan byonic tersebut sampai perempatan kearah cianjur, mereka bertujuan untuk menghadiri anniversary salah satu chapter mereka, tetapi kami tetap memilih pilihan untuk jalan berdua saja, setelah beliau dan teman teman byonic pergi tak lama kemudian kami melanjutkan perjalanan.
kondisi jalan sangat sepi tetapi tak jarang ada warga sekitar yang melintas sambil membawa pancingan, sempat berfikir untuk apa ya mereka berbondong bondong membawa pancingan, mancing di mana gitu, tetapi yah sudahlah itu urusan mereka hehe.
di sebuah pom bensin di daerah cipanas kami kembali berhenti untuk menambah bensin, kembali anarki menenggak pertamax RP. 20.000, setelah selesai mengisi bensin saya langsung duduk di sebuah bangku, saat saya sedang duduk ada seorang satpam pom itu yang memberitahu saya bahwa tempat yang saya duduki itu ada bekas orang yang muntah, pas saya menengok kebawah ternyata benar, hadeh lagi lagi terkena muntahan, untung gak banyak -_-, dan akhirnya kami putuskan untuk beristirahat beberapa jam di pom ini dikarenakan kondisi mata sudah mulai ngantuk belum istirahat dari pulang kerja tadi, dan juga agar kami tidak kehilangan pemandangan di daerah ciwidei, menengok jam sudah memasuki pukul 01.30 WIB, kami tidur bergantian dikarenakan pom ini lumayan ramai dengan orang yang sedang tidur juga.
2 jam berlalu pada pukul 03.30 WIB kami segera melanjutkan perjalanan, sebelum melanjutkan perjalanan bro romi menyarankan saya untuk menarik uang lagi di ATM selagi kita berhenti dan ada ATM BCA, tetapi saya menolak karena menurut saya didaerah ciwidei juga banyak ATM BCA, akhirnya kami melanjutkan perjalanan dengan kecepatan 70/80kpj.
CIRANJANG-RAJA MANDALA-CIPATAT-PADALARANG-CIMAHI
Kondisi jalan pada saat ini makin sepi, hanya kami berdua yang melintas, mendengar cerita dari kawan byonic tadi membuat saya agak sedikit waswas, tidak mau ambil resiko akhirnya saya putuskan untuk menambah kecepatan menjadi 90/100kpj, cukup nyaman dikecepatan seperti itu dikarenakan jalan raya ciranjang-raja mandala cukup panjang lurusanya, memasuki daerah cipatat jalan mulai menanjak, meliuk liuk dan kondisi jalan pun mulai ramai dengan kendaraan berat, ada satu kejadian yang membuat saya pribadi kaget sedikit, pada saat saya menengok kebelakang untuk memastikan apakah ada truk yang ingin menyalip atau tidak, tiba tiba ada sesosok kuntilanak yang terbang mengarah saya dari hutan di daerah ini, spontan tangan langsung membejek gass dalam dalam, cukup jelas saya lihat, walau tidak panik, kejadian itu membuat kaget sedikit hehe, pada saat setelah melihat wanita tersebut pun saya menjadi merinding dan laju anarki menjadi agak berat serta ban berasa seperti gembos, di benak saya apakah ini hanya sugesti atau wanita kunti tersebut ikut bonceng dibelakang saya, biarlah mungkin ia naksir dengan saya hehe, perjalanan pun kami lanjutkan dengan santai menuju cimahi.
CIMAHI
Memasuki cimahi jam sudah menunjukan pukul 05.00 WIB, kami kembali menepi disebuah pom bensin untuk kembali merefull anarki, anarki kembali full dengan premium RP. 20.000, sungguh menjengkelkan sedikit honda vario FI milik bro romi sangat irit, setiap saat saya merefull dia tidak ikut merefull dikarenakan tangki vario miliknya masih penuh, wajar sih injeksi hehe, di pom ini saya sudah merasa nyaman kembali dan melihat ban anarki pun tidak ada gembos sama sekali, hmm sudahlah... kami kembali membahas tentang rute selanjutnya, dan saya disini belum membahas tentang kejadian saya bertemu kunti tersebut dikarenakan belum jelas kepastian apakah saya di ikuti kuntilanak itu atau Cuma sugesti, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke ciwidei melalui jalan Ir Soekarno Hatta-Kopo-soreang-ciwidei.
Memasuki cimahi jam sudah menunjukan pukul 05.00 WIB, kami kembali menepi disebuah pom bensin untuk kembali merefull anarki, anarki kembali full dengan premium RP. 20.000, sungguh menjengkelkan sedikit honda vario FI milik bro romi sangat irit, setiap saat saya merefull dia tidak ikut merefull dikarenakan tangki vario miliknya masih penuh, wajar sih injeksi hehe, di pom ini saya sudah merasa nyaman kembali dan melihat ban anarki pun tidak ada gembos sama sekali, hmm sudahlah... kami kembali membahas tentang rute selanjutnya, dan saya disini belum membahas tentang kejadian saya bertemu kunti tersebut dikarenakan belum jelas kepastian apakah saya di ikuti kuntilanak itu atau Cuma sugesti, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke ciwidei melalui jalan Ir Soekarno Hatta-Kopo-soreang-ciwidei.
JALAN
SOEKARNO HATTA
Sebelum memasuki jalan ir soekarno hatta kami sempat kebablasan, akhirnya kami memutar balik dan mengarah ke jalan ir soekarno hatta, memasuki jalan soekarno hatta hari sudah mulai terang dan jalanan pun sudah mulai ramai dengan penduduk sekitar yang beraktivitas, sungguh berasa sejuk riding pagi hari di kota Bandung, sesampainya di perempatan lampu merah, kami belok kekanan mengarah ke jalan raya kopo.
Sebelum memasuki jalan ir soekarno hatta kami sempat kebablasan, akhirnya kami memutar balik dan mengarah ke jalan ir soekarno hatta, memasuki jalan soekarno hatta hari sudah mulai terang dan jalanan pun sudah mulai ramai dengan penduduk sekitar yang beraktivitas, sungguh berasa sejuk riding pagi hari di kota Bandung, sesampainya di perempatan lampu merah, kami belok kekanan mengarah ke jalan raya kopo.
KOPO-CIWIDEI
Jalan raya Kopo pada pagi ini ramai lancar, terlihat warga sekitar sedang melakukan aktivitas, begitu kami memasuki jalan raya ciwidei-pasir jambu kami di suguhi dengan pemandangan bukit bukit dan jalan yang meliuk liuk, suhu pada pagi ini pun cukup dingin melebihi puncak pas menurut saya, sungguh sensasi yang tak akan terlupakan, kami sangat menikmati riding di ciwidei ini, sebelum memasuki kawasan wisata kawah putih kami pun sempat narsis di pinggir jalan ini, walau hidung setengah meler karena dingin, kami tetap tak akan melupakan hal yang satu ini yaitu narsis, karena menurut saya touring itu yang mahal adalah pengalaman dan foto fotonya hehe, kami pun juga kembali menepi terlebih dahulu di pom bensin untuk merefull anarki, anarki kembali menenggak premium RP. 20.000, lalu kami segera melanjutkan perjalanan sambil mencari ATM BCA, ATM BCA di sepanjang jalan ada tetapi mesin itu berada di dalam sebuah indomart dan alfamart, sedangkan supermarket tersebut buka pukul 08.00 WIB, alhasil saya cukup menyesal tidak mengambil uang di pom bensin cipanas tadi.
Jalan raya Kopo pada pagi ini ramai lancar, terlihat warga sekitar sedang melakukan aktivitas, begitu kami memasuki jalan raya ciwidei-pasir jambu kami di suguhi dengan pemandangan bukit bukit dan jalan yang meliuk liuk, suhu pada pagi ini pun cukup dingin melebihi puncak pas menurut saya, sungguh sensasi yang tak akan terlupakan, kami sangat menikmati riding di ciwidei ini, sebelum memasuki kawasan wisata kawah putih kami pun sempat narsis di pinggir jalan ini, walau hidung setengah meler karena dingin, kami tetap tak akan melupakan hal yang satu ini yaitu narsis, karena menurut saya touring itu yang mahal adalah pengalaman dan foto fotonya hehe, kami pun juga kembali menepi terlebih dahulu di pom bensin untuk merefull anarki, anarki kembali menenggak premium RP. 20.000, lalu kami segera melanjutkan perjalanan sambil mencari ATM BCA, ATM BCA di sepanjang jalan ada tetapi mesin itu berada di dalam sebuah indomart dan alfamart, sedangkan supermarket tersebut buka pukul 08.00 WIB, alhasil saya cukup menyesal tidak mengambil uang di pom bensin cipanas tadi.
@jalan raya ciwidei-pasir jambu |
KAWAH
PUTIH CIWIDEI
Sesampainya kami di kawasan wisata Kawah putih kami kembali bernarsis ria di depan wisata ini, dan rest sebentar menikmati makanan dan kopi hangat di salah satu warung di depan kawasan wisata ini, menengok jam sudah memasuki pukul 07.00 WIB, nampak di daerah sini sepertinya habis turun hujan karena aspal yang lumayan becek, setelah selesai mengisi perut kami pun segera masuk ke kawasan wisata kawah putih, terlihat suasana sudah semakin ramai oleh pengunjung, setelah memarkir motor, kami segera membeli tiket dan berganti kendaraan dengan odong-odong atau angkutan khusus wisata ini, harga tiket masuk wisata ini RP. 30.000 1 orang sudah termasuk transport odong-odong dan asuransi, setelah mengantri kami pun berangkat menuju pusat kawah putih ini.
Suasana di wisata ini cukup dingin dan sudah mulai tercium bau belerang, setelah sampai kami segera turun kekawah, salah satu peraturan disini yaitu harus menggunakan masker dan tidak boleh terlalu lama berada di pinggir kawah apa lagi yang mempunyai penyakit asma atau pernafasan, peraturan itu dibuat dikarenakan kadar belerang dikawah ini yang cukup tinggi, disini juga ada pemandangan hutan, kawah dan goa peninggalan belanda, di kawah putih ini cukup ramai pengunjung, kami disini tidak lama hanya ingin bernarsis ria dan menghilangkan penasaran dari bro reza, saking asiknya bro romi tak sadar bahwa yang diinjaknya itu lumpur belerang, alhasil sepatu kesayanganya kotor parah dan ia pun sibuk membersihkan sepatunya hehe ada ada saja, tak lama kami narsis kabut pun mulai turun cukup lebat, akhirnya kami pun naik kembali dan segera turun keparkiran motor untuk melanjutkan perjalanan menuju rancabali-naringgul-cidaun-rancabuaya, Kami masuk ke wisata kawah putih pukul 07.30 WIB dan keluar pukul 08.30 WIB.
setelah sampai diparkiran motor saya pergi ke toilet sebentar untuk menyelesaikan tugas pribadi hehe, setelah itu kami segera mengambil motor di parkiran, saat kami mengambil motor ternyata petugas parkiran tersebut adalah salah satu anggota comunitas satria fu daerah ciwidei, kami mengobrol, bercerita dan bertukar contak sebentar sebelum kami pergi, dan saya sempat bertanya perjalanan menuju pantai jayanti berapa jam lagi dari sini, dan ia berkata sekitar 4 jam lagi.....di hati saya padahal di peta kayaknya deket hehe. Setelah pamit kami segera melanjutkan perjalanan.
Sesampainya kami di kawasan wisata Kawah putih kami kembali bernarsis ria di depan wisata ini, dan rest sebentar menikmati makanan dan kopi hangat di salah satu warung di depan kawasan wisata ini, menengok jam sudah memasuki pukul 07.00 WIB, nampak di daerah sini sepertinya habis turun hujan karena aspal yang lumayan becek, setelah selesai mengisi perut kami pun segera masuk ke kawasan wisata kawah putih, terlihat suasana sudah semakin ramai oleh pengunjung, setelah memarkir motor, kami segera membeli tiket dan berganti kendaraan dengan odong-odong atau angkutan khusus wisata ini, harga tiket masuk wisata ini RP. 30.000 1 orang sudah termasuk transport odong-odong dan asuransi, setelah mengantri kami pun berangkat menuju pusat kawah putih ini.
Suasana di wisata ini cukup dingin dan sudah mulai tercium bau belerang, setelah sampai kami segera turun kekawah, salah satu peraturan disini yaitu harus menggunakan masker dan tidak boleh terlalu lama berada di pinggir kawah apa lagi yang mempunyai penyakit asma atau pernafasan, peraturan itu dibuat dikarenakan kadar belerang dikawah ini yang cukup tinggi, disini juga ada pemandangan hutan, kawah dan goa peninggalan belanda, di kawah putih ini cukup ramai pengunjung, kami disini tidak lama hanya ingin bernarsis ria dan menghilangkan penasaran dari bro reza, saking asiknya bro romi tak sadar bahwa yang diinjaknya itu lumpur belerang, alhasil sepatu kesayanganya kotor parah dan ia pun sibuk membersihkan sepatunya hehe ada ada saja, tak lama kami narsis kabut pun mulai turun cukup lebat, akhirnya kami pun naik kembali dan segera turun keparkiran motor untuk melanjutkan perjalanan menuju rancabali-naringgul-cidaun-rancabuaya, Kami masuk ke wisata kawah putih pukul 07.30 WIB dan keluar pukul 08.30 WIB.
setelah sampai diparkiran motor saya pergi ke toilet sebentar untuk menyelesaikan tugas pribadi hehe, setelah itu kami segera mengambil motor di parkiran, saat kami mengambil motor ternyata petugas parkiran tersebut adalah salah satu anggota comunitas satria fu daerah ciwidei, kami mengobrol, bercerita dan bertukar contak sebentar sebelum kami pergi, dan saya sempat bertanya perjalanan menuju pantai jayanti berapa jam lagi dari sini, dan ia berkata sekitar 4 jam lagi.....di hati saya padahal di peta kayaknya deket hehe. Setelah pamit kami segera melanjutkan perjalanan.
@Kawah Putih |
RANCABALI
Di
rancabali, kembali rasa ngantuk kami terobati dengan pemandangan jejeran kebun
teh dan udara sejuk ini, jalanya pun meliuk liuk, tak akan kami lewatkan moment
ini dan akan kami abadikan dengan jepretan jepretan kamera dsrl kami, alhasil
kami kembali berhenti untuk jeprat jepret dahulu, cukup banyak kami berhenti di
daerah rancabali ini untuk mengabadikan setiap moment pemandangan yang kami lalui
disini, kondisi jalan ini pun tidak terlalu ramai, hanya ada kendaraan
kendaraan yang ingin berwisata ke situ patenggang dan cipanas rancabali,
kebetulan kami tidak mampir ke wisata itu dikarenakan waktu yang tidak cukup,
akhirnya kami hanya menikmati pemandangan yang ada disetiap perjalanan saja,
tak jarang juga ada rider trail yang melintas, nampaknya mereka akan Trabash di
daerah pasir jambu, dan ada juga bikers club yang melintas, tak jarang juga ada
mobil yang memarkir kendaraanya di kebun teh ini menggelar tikar untuk santai
dan ber foto foto bersama keluarganya, jalan yang meliuk liuk seperti sirkuit
ini membuat saya pribadi terbawa sensasi, akhirnya pun saya ikut meliuk liuk di
kelok kelokan jalan rancabali ini, sambil memanasi pinggir ban irc razzo yang
lama tak digunakan dan menyentuh nyentuh aspal rancabali dengan lutut hehe,
tetapi saya tetap hati hati dikarenakan kalau sampai run off bisa langsung
nyebur kejurang, berbeda dengan sirkuit yang pinggiranya ada gravelnya hehe,
ada juga beberapa rider yang terbawa sensasi oleh tikungan tikungan jalan
daerah rancabali ini juga, kabut pun turun cukup lebat, kami tetap berjalan
pada kecepatan 60/70kpj dengan kondisi jalan yang menanjak menurun dan berkelok
kelok.
@rancabali |
NARINGGUL-CIDAUN
Kecamatan naringgul dan cidaun, mungkin orang tak banyak yang mengenal kedua kecamatan ini, daerah ini merupakan kecamatan kabupaten cianjur selatan, sepanjang jalan ini cukup sepi hanya ada kami berdua saja, pemandangan nya pun membuat kami takjup dengan ciptaan tuhan yang maha kuasa ini, di kanan kiri jalan banyak curug yang membasahi sampai kejalanan, hutan, bukit, sungai dan pedesaan, membuat kami semakin cinta dengan alam indonesia dan tuhan yang telah menciptakanya, disini kami pun banyak berhenti juga untuk mengabadikan setiap moment ini, sempat ada dibenak saya semoga alam ini tak akan tenggelam oleh zaman, karena sangat sedih jika apa yang saya lihat sekarang tak bisa lagi dilihat oleh anak anak generasi selanjutnya, semoga saja orang orang semakin sadar akan pentingnya alam. Disini juga lebih banyak hutan dan bukit ketimbang dengan pedesaanya, walau kondisi daerah ini hutan, perbukitan dengan jalanan yang lumayan sempit sekitar 3 meter saja dan juga tanjakan turunan terjal, tetapi aspal disini 90% bagus.
memasuki kecamatan Cidaun banyak sekali tebing tebing yang longsor, ada beberapa titik longsor yang hampir menutupi jalan, keadaan seperti ini sempat membuat kami cemas jika ada lagi titik longsor yang menutupi seluruh jalan dan tidak bisa dilalui, mau gak mau kami harus memutar balik ke arah ciwidei kembali, dikarenakan tidak ada jalan lain selain jalan ini, disini juga terlihat ada beberapa warga sekitar yang sedang bergotong royong membersihkan bekas bekas longsoran, setelah kami berdoa meminta semoga tidak ada kendala dijalan kami segera melanjutkan perjalanan, allhamdulilah doa kami diijabah, tidak ada jalan yang seluruhnya tertutup longsoran, memasuki daerah cidaun ini pun sudah banyak pohon kelapa dan angin laut yang berhembus, menandakan bahwa kami sudah dekat dengan pantai selatan, terlihat di spion dibelakang saya ada seorang bapak bapak menggunakan Yamaha Vixion old yang membuntuti saya, sepertinya bapak itu ingin berjalan beriringan dengan kami, ok lah gapapa. Menengok indicator anarki sudah memasuki balok ke 3(strip), di pikiran saya kalau tidak ada pom bensin saya berniat untuk mengisi bensin eceran, kebetulan setiap desa di sini warganya banyak yang menjual bensin eceran, dikarenakan sepanjang jalan dari ciwidei-cidaun ini tidak ada pom bensin sama sekali, akhirnya setelah kami sampai di pesisir pantai selatan perbatasan cianjur-bandung dan garut ini kami kembali berhenti untuk merencanakan rute selanjutnya, saat kami berhenti, bapak tersebut mengklaksoni kami sambil memberi senyum, kami pun membalas dengan mengacungkan jempol sambil memberi senyum balik.
di pertigaan ini ada sebuah plang jalan menunjukan ke kiri wisata jayanti 4km, pantai rancabuaya garut 26km, dan kekanan sidang barang 26km, cianjur 136km, niat awal kami ingin mencapai finish di pantai santolo garut, tetapi waktu yang tidak mengizinkan kami dikarenakan keesokan harinya kami harus menjalankan tugas kembali yaitu kerja, kami lama dijalan dikarenakan banyak berhenti untuk foto foto dan medan jalan yang naik turun dari bukit ke bukit, akhirnya kami putuskan untuk kembali kejakarta saja dan melanjutkan finish dikesempatan lain, kami pun belok ke kanan ke arah sidangbarang-cianjur.
Kecamatan naringgul dan cidaun, mungkin orang tak banyak yang mengenal kedua kecamatan ini, daerah ini merupakan kecamatan kabupaten cianjur selatan, sepanjang jalan ini cukup sepi hanya ada kami berdua saja, pemandangan nya pun membuat kami takjup dengan ciptaan tuhan yang maha kuasa ini, di kanan kiri jalan banyak curug yang membasahi sampai kejalanan, hutan, bukit, sungai dan pedesaan, membuat kami semakin cinta dengan alam indonesia dan tuhan yang telah menciptakanya, disini kami pun banyak berhenti juga untuk mengabadikan setiap moment ini, sempat ada dibenak saya semoga alam ini tak akan tenggelam oleh zaman, karena sangat sedih jika apa yang saya lihat sekarang tak bisa lagi dilihat oleh anak anak generasi selanjutnya, semoga saja orang orang semakin sadar akan pentingnya alam. Disini juga lebih banyak hutan dan bukit ketimbang dengan pedesaanya, walau kondisi daerah ini hutan, perbukitan dengan jalanan yang lumayan sempit sekitar 3 meter saja dan juga tanjakan turunan terjal, tetapi aspal disini 90% bagus.
memasuki kecamatan Cidaun banyak sekali tebing tebing yang longsor, ada beberapa titik longsor yang hampir menutupi jalan, keadaan seperti ini sempat membuat kami cemas jika ada lagi titik longsor yang menutupi seluruh jalan dan tidak bisa dilalui, mau gak mau kami harus memutar balik ke arah ciwidei kembali, dikarenakan tidak ada jalan lain selain jalan ini, disini juga terlihat ada beberapa warga sekitar yang sedang bergotong royong membersihkan bekas bekas longsoran, setelah kami berdoa meminta semoga tidak ada kendala dijalan kami segera melanjutkan perjalanan, allhamdulilah doa kami diijabah, tidak ada jalan yang seluruhnya tertutup longsoran, memasuki daerah cidaun ini pun sudah banyak pohon kelapa dan angin laut yang berhembus, menandakan bahwa kami sudah dekat dengan pantai selatan, terlihat di spion dibelakang saya ada seorang bapak bapak menggunakan Yamaha Vixion old yang membuntuti saya, sepertinya bapak itu ingin berjalan beriringan dengan kami, ok lah gapapa. Menengok indicator anarki sudah memasuki balok ke 3(strip), di pikiran saya kalau tidak ada pom bensin saya berniat untuk mengisi bensin eceran, kebetulan setiap desa di sini warganya banyak yang menjual bensin eceran, dikarenakan sepanjang jalan dari ciwidei-cidaun ini tidak ada pom bensin sama sekali, akhirnya setelah kami sampai di pesisir pantai selatan perbatasan cianjur-bandung dan garut ini kami kembali berhenti untuk merencanakan rute selanjutnya, saat kami berhenti, bapak tersebut mengklaksoni kami sambil memberi senyum, kami pun membalas dengan mengacungkan jempol sambil memberi senyum balik.
di pertigaan ini ada sebuah plang jalan menunjukan ke kiri wisata jayanti 4km, pantai rancabuaya garut 26km, dan kekanan sidang barang 26km, cianjur 136km, niat awal kami ingin mencapai finish di pantai santolo garut, tetapi waktu yang tidak mengizinkan kami dikarenakan keesokan harinya kami harus menjalankan tugas kembali yaitu kerja, kami lama dijalan dikarenakan banyak berhenti untuk foto foto dan medan jalan yang naik turun dari bukit ke bukit, akhirnya kami putuskan untuk kembali kejakarta saja dan melanjutkan finish dikesempatan lain, kami pun belok ke kanan ke arah sidangbarang-cianjur.
SIDANGBARANG
Sebelum memasuki kecamatan sidangbarang kami sempat menepi di salah satu warung untuk merefull perut kami masing masing, cukup lapar dikarenakan berjalan 5,5 jam dari jam 09.00 WIB – 14.30 WIB, cukup lama juga perjalanan dari ciwidei-pantai selatan ini, sempat berada dibenak saya pasti medan selanjutnya hampir sama seperti tadi, berdoa saja semoga lancar sampai kembali dirumah dengan sehat dan selamat, kami pun istirahat setengah jam sambil makan dan minum serta merencanakan rute selanjutnya, saya sedikit bertanya kepada pemilik warung apakah ada ATM BCA dan Pom bensin di daerah sini, lalu ia menjawab kalau Pom bensin di sidang barang ada satu tetapi ATM BCA tidak ada, pom baru ada lagi di daerah sukanegara dan ATM BCA pun sama, didalam hati, alama setelah makan disini uang sisa RP.10.000 dan bensin sisa 2strip, nyesel nyesel gak narik uang di ATM pom bensin cipanas tadi, tapi mau gimana lagi jadikan pelajaran saja, alhasil saya meminjam uang cash ke bro romi sampai ketemu ATM BCA, melihat cuaca sepertinya akan turun hujan, tak mau kebasahan kami segera memakai jas hujan masing masing, disini bro reza lupa membawa jas hujan, hanya dia yang tidak memakai jas hujan, perjalanan pun kami lanjuti menuju sidangbarang, keadaan aspal disini 75% bagus, ada satu pabrik penghasil pasir nampaknya di pinggir pantai, suhunya pun sudah mulai naik tidak terlalu dingin, tetapi angin disini cukup kencang, wajar sih namanya pinggir pantai, kami berjalan di kecepatan 60/70kpj, sesampainya di pom bensin di sidangbarang kami kembali merefull, saya meminjam uang bro romy RP.15.000 untuk merefull anarki dengan premium RP. 25.000, kami pun melanjutkan perjalanan dengan kantong saya yang kosong dan bro romi sisa RP. 13.000, perjalanan yang cukup menggedor mental hehe, dibenak saya kalau gak sampai ATM bisa berabe, siapa yang mau dorong di jalanan naik turun begini, gak didorong saja 5 jam sampainya hehe, lalu dengan semangat kami melanjutkan perjalanan, tak lama kami jalan hujan pun turun membasuh rasa lelah kami selama perjalanan, karena bro reza tidak membawa jas hujan alhasil dia pun basah, hehe emang enak canda saya,,,,lebih kasihan lagi pada saat kami jalan menyisir pantai selatan dengan keadaan hujan deras disertai angin, si bro reza yang berada di depan saya tertiban buah nangka yang sudah busuk, nangka itu jatuh dari pohonya menimpa tepat di bahu bro reza, alhasil udah lepek badan kotor kena nangka busuk tersebut, nangka itu pun ikut mengkotori body vario bro romi dan kena saya juga, helm dan pala anarki ikut kotor, lumayan jadi hiburan perjalanan hehe.
Hujan pun sudah mulai reda hanya saja masih gerimis awet, sontak saya melihat belokan kecil seperti jalan mau masuk kekomplek, sempat curiga dengan belokan itu, tetapi mana mungkin jalan itu adalah belokan menuju sukanegara, sedangkan jalan lurus lebih besar, kami pun tetap lurus, setelah melewati dua jembatan sungai kami terus berjalan di kegerimisan, feeling saya mulai berkata, kok gak naik ke arah utara ya, padahal di peta jalan antara pesisir pantai selatan cidaun sampai ke sidang barang tidak begitu jauh, lalu sesudah itu kami naik ke arah utara menuju cibeber-sukanegara-cipanas, tetapi ini kok malah terus menyisir pantai selatan, udah gitu makin kedalam jalan makin rusak dan malah memasuki hutan jati, tak mau salah jalan terlalu jauh saya membalap bro romi dan mengajaknya untuk melihat map di HP terlebih dahulu sambil berteduh, kami melihat peta dan benar saja kami salah jalan, ternyata kami sedang mengarah ke arah Surade-Jampang-Ujung genteng, hadeh tak jauh kami berteduh ada dua orang ibu yang sedang membeli bubur, cukup hebat tukang bubur itu berjualan mengunakan motor kawasaki ninja rr, dalam hati saya hebat juga ninja rr dibuat berdagang hehe, tak apa yang penting motor itu dipakai untuk tujuan yang halal dan baik,,,,,kami bertanya dan kemudian benar saja belokan yang saya curigai tadi adalah jalan ke arah cibeber-sukanegara-cipanas, huuuh tak adanya plang penunjuk jalan di pertigaan tadi dan juga belokan yang kecil, siapa kira itu adalah jalan yang mengarah ke sukanegara, malah kami sudah berjalan dari belokan tadi sekitar 45menit dengan keadaan jalan yang lumayan rusak, untung bensin masih berada di 5 balok(strip), menengok jam sudah memasuki pukul 16.30 WIB, setelah berterimakasih kami langsung memutar balik, di jalan saya sengaja becandai bro romi dan reza agar mereka tidak terlalu cemas hehe, akhirnya kami tetap berjalan dengan enjoy dan optimis.
![]() |
@Warung daerah cidaun |
SUKANEGARA-CIBEBER
Setelah sampai di pertigaan tersebut kami langsung belok kiri ke arah utara, saya sempat menengok nengok ternyata ada sebuah plang penunjuk jalan satu, huuuh kenapa hanya satu yang dikasih, seharusnya tiap sisi pertigaan itu dikasih agar para pengendara yang tidak tahu jalan atau medan daerah sini tidak kesasar....
Sepanjang jalan raya Sidangbarang-sukanegara-cibeber-cipanas ini kondisi jalan hampir sama dengan jalan raya ciwidei-cidaun tadi, dengan jalan yang meliuk liuk, nanjak menurun dan pemandangan sungai yang lumayan besar, bukit serta curug di pinggir pinggir jalan, kondisi aspalnya pun 90% bagus, yang berbeda antara kedua jalan raya tersebut adalah kalau disini banyak rumah penduduk dan sungai yang besar, berbeda dengan jalan raya ciwidei-cidaun yang jarang penduduk dan pemandangan hanya hutan, bukit, curug, sesekali sungai kecil disepanjang jalan.
kami tidak sempat foto foto disini dikarenakan hari sudah mulai sore, saya takut sampai rumah terlalu malam, kami terus berjalan di kecepatan 70/80kpj, setiap ada pertigaan atau perempatan yang tak ada plang penunjuk jalan pun kami selalu bertanya agar tidak salah jalan lagi, walau kami sudah mempelajarinya dipeta tetap saja kondisi jalan dipeta berbeda dengan kenyataanya, banyak pertigaan disini yang tidak ada plang penunjuk jalannya, disini juga banyak sekali titik longsor yang hampir menutupi jalan, nampaknya longsor ini baru saja terjadi, allhamdulilah ternyata ada hikmahnya juga kami salah jalan tadi, selain karena longsor ini kami juga jadi tahu jalan ke arah ujung genteng-sukabumi melalui rute ini, berfikiran next time kalau ada waktu yang lumayan lama ingin kembali menyisir daerah sini lagi sampai semua terjelajah....banyak longsor seperti ini sontak membuat saya pribadi menjadi cemas sedikit, cemas karena banyak hal yaitu hari sudah semakin sore, medannya pun belum tahu, besoknya kerja dan lagi kalau longsor mau lewat mana lagi hehe, yah berdoa saja dan nikmati saja bahwa ini akan jadi pengalaman dan pembelajaran buat kami dan saya pribadi, allhamdulilah gak ada jalan yang sampai tertutup longsor sepenuhnya, walau ada longsor yang lumayan parah tetapi masih bisa dilalui oleh motor.
sesampainya kami di perempatan di daerah sukanegara disini mulai memasuki kota, di perempatan sini ada sebuah plang yang menunjukan kalau kekanan ke arah bandung via cililin dan ke kiri ke arah sukabumi, lalu kami lurus ke arah cibeber-cipanas, sambil berjalan saya menengok kanan kiri mencari mesin ATM BCA, dan hasilnya pun 0 besar, huuuh... menengok indicator bensin anarki sudah berada di posisi 2 balok(strip), gawat kalau sampai tidak ada pom dan atm bca hehe, kelok demi kelokan kami lalui allhamdulilah ada pom bensin pertamina di daerah cibeber tak banyak berfikir kami pun segera menepi untuk menambahi bensin anarki dengan sisa uang bro romi RP. 13.000, sungguh petualangan yang benar benar kami tak duga, baru kali ini sampai kekurangan uang cash, melihat jam sudah memasuki pukul 17.30 WIB, tak lama kami melanjutkan perjalanan.
kali ini kami berjalan dengan pemandangan kebun teh di kanan kiri, pikir saya kalau hari masih siang foto foto dulu nih, kondisi jalan disini mulai rusak kembali, dikarenakan banyak truk truk pengangkut kayu yang melintas, wajar saja aspal rusak karena sering dilalui kendaraan tersebut, jalan disini juga mulai jarang rumah warga, yang ada hanya kebun teh dan hutan dengan pohon pohon besar, waaah nambah seru nih perjalanan walau badan mulai lelah, dan ngantuk, kami tetap semangat melanjutkan perjalanan.
kami mulai memasuki kota kembali dan disini allhamdulilah ada sebuah ATM BCA di alfamart, kami pun langsung menepi dan saya langsung menarik uang cash untuk pegangan dan membayar utang ke bro romi. Sebelum berangkat kami sempat di sapa dengan seorang bapak menggunakan motor kawasaki KLX dengan modifan trailnya yang sungguh menggiurkan, apa lagi melihat Upside Down KTMnya membuat saya ngiler hehe, tak lama saling sapa kami melanjutkan perjalanan.
memasuki jalan ini jam sudah menunjukan pukul 18.30 WIB, cukup gelap dan sepi berjalan di jalan ini walau masih jam segini, tak jarang saya waswas jika ada pengendara lain yang mengikuti kami dibelakang, ngeri begal bro hehe, yah takut sih enggak Cuma jaga jaga hehe.
CIANJUR
KABUPATEN
setelah berjalan ternyata lagi lagi masuk hutan dan kebun teh, jalan disini kota – hutan – kota – hutan, benak saya yang sudah setengah capai dan ngantuk berkata ini kok gak sampai sampai yah kayak berjalan disini sini saja, dari tadi gak ketemu ujungnya, hmmm berdoa saja lah, setelah keluar dari kebun teh kami ketemu kota lagi dan kami kembali menepi ke pom bensin, anarki kembali diisi dengan premium RP. 15.000, sebelum berangkat kami bertanya kembali dikarenakan ada lagi perempatan yang tidak ada plang penunjuk jalan, setelah bertanya kami melanjutkan perjalanan, di perjalanan saya sempat di tegur oleh rider satria fu club cianjur, saya lupa namanya apa tetapi ia berkata baru saja diklat member baru di pantai selatan cianjur, mengobrol singkat sambil berjalan pelan, setelah itu mereka kembali berjalan mendahului saya, memasuki cianjur kota kami kembali bertanya dan beristirahat sejenak di indomart sambil mengisi perut dengan cemilan sebentar, menengok jam sudah memasuki pukul 20.00 WIB, di jam segini kami bertiga sungguh terasa lelah, ngantuk dan lapar, apa lagi bro reza, walau jadi boncengers ia yang keliatan paling lelah hihi, dia terlihat lesu sekali, untuk menghilangkan ngantuk dan lelah kami menyempatkan diri untuk bercanda dan bergurau, bro reza bercerita bahwa dia tadi di liati sesosok kuntilanak juga di daerah cibeber, dia berkata.. waktu dia hendak menengok kebelakang, memastikan apakah saya aman aman saja di belakang, ia di kageti dengan sesosok kunti itu dari pohon bambu, sangat jelas dia melihatnya, spontan dia kaget dan tidak berani melihat sekeliling lagi hihi ada ada saja, nah mendengar cerita bro reza saya pun ikut bercerita tentang saya yang di godai oleh kuntilanak itu di daerah cipatat, sudah bisa dipastikan apa yang saya lihat dan bro reza lihat itu bukan suatu sugesti semata, tetapi nyata, yah kita ini kan hidup selalu berdampingan dengan yang ghaib, maklumin saja hihi, setelah agak segar kami melanjutkan perjalanan.
setelah berjalan ternyata lagi lagi masuk hutan dan kebun teh, jalan disini kota – hutan – kota – hutan, benak saya yang sudah setengah capai dan ngantuk berkata ini kok gak sampai sampai yah kayak berjalan disini sini saja, dari tadi gak ketemu ujungnya, hmmm berdoa saja lah, setelah keluar dari kebun teh kami ketemu kota lagi dan kami kembali menepi ke pom bensin, anarki kembali diisi dengan premium RP. 15.000, sebelum berangkat kami bertanya kembali dikarenakan ada lagi perempatan yang tidak ada plang penunjuk jalan, setelah bertanya kami melanjutkan perjalanan, di perjalanan saya sempat di tegur oleh rider satria fu club cianjur, saya lupa namanya apa tetapi ia berkata baru saja diklat member baru di pantai selatan cianjur, mengobrol singkat sambil berjalan pelan, setelah itu mereka kembali berjalan mendahului saya, memasuki cianjur kota kami kembali bertanya dan beristirahat sejenak di indomart sambil mengisi perut dengan cemilan sebentar, menengok jam sudah memasuki pukul 20.00 WIB, di jam segini kami bertiga sungguh terasa lelah, ngantuk dan lapar, apa lagi bro reza, walau jadi boncengers ia yang keliatan paling lelah hihi, dia terlihat lesu sekali, untuk menghilangkan ngantuk dan lelah kami menyempatkan diri untuk bercanda dan bergurau, bro reza bercerita bahwa dia tadi di liati sesosok kuntilanak juga di daerah cibeber, dia berkata.. waktu dia hendak menengok kebelakang, memastikan apakah saya aman aman saja di belakang, ia di kageti dengan sesosok kunti itu dari pohon bambu, sangat jelas dia melihatnya, spontan dia kaget dan tidak berani melihat sekeliling lagi hihi ada ada saja, nah mendengar cerita bro reza saya pun ikut bercerita tentang saya yang di godai oleh kuntilanak itu di daerah cipatat, sudah bisa dipastikan apa yang saya lihat dan bro reza lihat itu bukan suatu sugesti semata, tetapi nyata, yah kita ini kan hidup selalu berdampingan dengan yang ghaib, maklumin saja hihi, setelah agak segar kami melanjutkan perjalanan.
CIPANAS-PUNCAK
Setelah memasuki jalan raya bandung-puncak kami langsung menancap gass dalam dalam di tengah kondisi jalan yang sepi, hanya 20 menit kami sudah sampai di puncak pass, dan dari puncak pass hanya 30 menit kami sudah sampai di lampu merah ciawi, kami memilih rute melalui ciawi-tajur-kebun raya bogor, awalnya kami ingin kembali lewat bukit pelangi-babakan madang-sentul, tetapi kondisi fisik kami sudah mulai lelah, jadinya kami memilih jalan yang datar saja.
Setelah memasuki jalan raya bandung-puncak kami langsung menancap gass dalam dalam di tengah kondisi jalan yang sepi, hanya 20 menit kami sudah sampai di puncak pass, dan dari puncak pass hanya 30 menit kami sudah sampai di lampu merah ciawi, kami memilih rute melalui ciawi-tajur-kebun raya bogor, awalnya kami ingin kembali lewat bukit pelangi-babakan madang-sentul, tetapi kondisi fisik kami sudah mulai lelah, jadinya kami memilih jalan yang datar saja.
KEBUN
RAYA BOGOR – JAKARTA ( TANJUNG BARAT )
Melihat jam sudah memasuki pukul 21.30 WIB, sudah diperhitungkan kami pasti sampai rumah jam 23.00 WIB, di jalan raya bogor tepatnya di pertigaan yang mau ke arah sentul, anarki kembali di refull dengan Pertamax RP. 20.000, lalu kami langsung tancap gass, keadaan jalan raya bogor cukup ramai lancar, kami tetap berjalan dikecepatan 70/80kpj.
1,5 jam berjalan akhirnya kami sampai di rumah dengan selamat, walau kondisi fisik sudah sangat lelah hihi, bro reza apa lagi nampaknya cukup trauma dengan kejadian kuntilanak tadi dan kelihatan lesu sekali hihi, setelah kami pamit, saya langsung bersih bersih dan melanjutkan perjalanan kedunia mimpi dikarenakan besok pagi harus kembali melakukan aktivitas kerja.
Melihat jam sudah memasuki pukul 21.30 WIB, sudah diperhitungkan kami pasti sampai rumah jam 23.00 WIB, di jalan raya bogor tepatnya di pertigaan yang mau ke arah sentul, anarki kembali di refull dengan Pertamax RP. 20.000, lalu kami langsung tancap gass, keadaan jalan raya bogor cukup ramai lancar, kami tetap berjalan dikecepatan 70/80kpj.
1,5 jam berjalan akhirnya kami sampai di rumah dengan selamat, walau kondisi fisik sudah sangat lelah hihi, bro reza apa lagi nampaknya cukup trauma dengan kejadian kuntilanak tadi dan kelihatan lesu sekali hihi, setelah kami pamit, saya langsung bersih bersih dan melanjutkan perjalanan kedunia mimpi dikarenakan besok pagi harus kembali melakukan aktivitas kerja.
Sekian dan terimakasih bagi pembaca
yang sudah membaca journey panjang saya moga bisa bermanfaat dan menjadi
estimasi bagi pembaca, mohon maaf jika ada kesalahan kata yang disengaja atau
pun tidak disengaja, ambil positifnya saja dari cerita ini. Salam satu krikil
^_^
PERHITUNGAN BIAYA
BENSIN JAKARTA-CIWIDEI-CIANJUR-JAKARTA
PREMIUM RP. 6.500 DAN PERTAMAX 92 RP. 10.100 PER 1 LITER
No
|
Kota
|
Harga
|
1.
|
Puncak
|
RP. 25.000
|
2.
|
Cipanas
|
RP. 20.000
|
3.
|
Cimahi
|
RP. 20.000
|
4.
|
Ciwidei
|
RP. 20.000
|
5.
|
Sidang Barang
|
RP. 25.000
|
6.
|
Sukanegara
|
RP. 13.000
|
7.
|
Cianjur Kabupaten
|
RP. 15.000
|
8.
|
Sentul
|
RP. 20.000
|
TOTAL
|
RP. 158.000
|
Ini adalah perhitungan bensin selama perjalanan Jakarta-Ciwidei-Cianjur-Jakarta,
BBM yang saya gunakan adalah premium dan pertamax, tergantung dari pom bensin
tersebut menyediakan Pertamax atau tidak. kesimpulan disini estimasi uang saku saya RP.180.000 ternyata kurang, untuk pembaca lebih baik menyiapkan uang saku di atas dari RP.180.000, dikarenakan pada pagi hari didaerah ciwidei tidak ada Mesin ATM apapun yang buka, mesin ATM itu cuma ada di dalam supermarket saja sedangkan supermarket tersebut buka pukul 08.00 WIB dan dari Rancabali-cidaun-sidangbarang tidak ada ATM sama sekali, cuma ada ATM BCA, BRI, MANDIRI, BNI di daerah Cibeber, Pom Bensin disini Pun cuma ada di daerah Ciwidei-SidangBarang-Cibeber jaraknya cukup jauh, tetapi banyak yang menjual bensin eceran di tiap pedesaan daerah tersebut, dan lagi jika pembaca ingin melakukan touring ke daerah ini hindari jalan malam jika pembaca melakukan touring dibawah 5 motor, dikarenakan kondisi jalan yang sangat sepi dan gelap. Semoga bisa menjadi estimasi bagi
pembaca, mungkin perhitungan biaya bisa berbeda tergantung motor yang digunakan
dan spesifikasi mesin yang digunakan. Spesifikasi anarki pada saat ini adalah
- Karbu Pe 28 TDR dengan Pilot Jet 42 Main jet 125
- CDI BRT IMAX 24 Step Programer
- Koil dan busi standart
- Knalpot Standart CBU Thailand
- Piston kawasaki bos diameter 68mm
- Menggunakan langkah dengan pen LHK ukuran 2,5 mm TMA TMB 5mm
- Kompresi berkisar antara 11:1
- Noken as double IN dengan klep standart satria fu
- Head Porting Polish
BIAYA KONSUMSI DLL JAKARTA-CIWIDEI-CIANJUR-JAKARTA
No
|
Kota
|
Jumlah
|
1.
|
Cipanas
|
RP. 15.000
|
2.
|
Kawah Putih
|
RP. 10.000
|
3.
|
Cidaun
|
RP. 10.000
|
4.
|
Tiket Masuk Kawah Putih
|
RP. 30.000
|
TOTAL
|
RP. 65.000
|
TOTAL BIAYA REAL
SELAMA PERJALANAN BERANGKAT SAMPAI RUMAH RP. 223.000
WAKTU DAN JARAK
TEMPUH JAKARTA-CIWIDEI-CIANJUR-JAKARTA
No
|
Kota
|
Jam
|
Kota
|
Jarak Tempuh
|
1.
|
Rumah-Start
|
23.00 WIB
|
Jakarta-Ciwidei-Cianjur-Jakarta
|
585 KM
|
2.
|
Puncak
|
00.30 WIB
|
||
3.
|
Cipanas
|
01.00 WIB
|
||
4.
|
Pom Cipanas-rest
|
01.30-03.30 WIB
|
||
5.
|
Cimahi
|
05.00 WIB
|
||
6.
|
Kawah Putih
|
07.00 WIB
|
||
7.
|
Kawah Putih-Start
|
07.30-09.00 WIB
|
||
8.
|
Cidaun
|
14.30 WIB
|
||
9.
|
Sidang Barang
|
16.30 WIB
|
||
10.
|
Sukanegara
|
17.30 WIB
|
||
11.
|
Cibeber
|
18.30 WIB
|
||
12.
|
Cianjur Kabupaten
|
20.00 WIB
|
||
13.
|
Kebun Raya Bogor
|
21.30 WIB
|
||
14.
|
Jakarta (Rumah)
|
23.00 WIB
|
||
TOTAL WAKTU & JARAK TEMPUH
TOTAL 24 JAM
ISTRIRAHAT 3,5 JAM
WAKTU NORMAL 21,5 JAM
|
Total waktu dan
waktu normal perjalanan saya tersebut terbilang lama dikarenakan posisi jalan
yang santai dan kebanyakan berhenti untuk foto foto dan juga jarak tempuh perhitungan
kilometernya saya berdasarkan perhitungan kilometer pada speedometer satria fu,
sayang lupa saya foto posisi speedometer, tetapi saya catat di memo saya.
Keterangan :
Jakarta-Ciwidei-Cianjur Selatan-Jakarta 33904.5 – 34489.5
Total waktu dan jarak tempuh bisa berbeda tergantung sepeda
motor dan pemanfaatan waktu pada saat perjalanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar