Kamis, 02 April 2015

JAKARTA - TAMAN NASIONAL UJUNG KULON - SAWARNA

Cilintang Taman Nasional Ujung Kulon – Legon Pari Sawarna 24 – 25 Oktober 2014
Anarki ~Jalan raya Panimbang-Tanjung Lesung~
Terlintas di kepala ingin sekali menembus ujung barat pulau jawa, sebenarnya niat ini sudah dari tahun lalu, tetapi karena alasan tertentu niat itu pun saya undur, akhirnya baru sekarang saya schedule kan agenda Touring menyisir ujung barat pulau jawa melalui rute utara dan pulang melalui rute selatan.
Kali ini saya di temani oleh 4 orang rider Suzuki Satria F150 Lovers menggunakan Kuda Besi varian Suzuki yang bernama Satria Fu dan 1 orang sepupu saya Menggunakan varian Honda yaitu Vario125 FI, Kami berjumlah jadi 6 orang dengan saya sendiri, masing masing nama rider yaitu Bro Tabie dari tanggerang, Bro Elang dari cawang Jakarta Timur, Bro Dyto dari Cileungsi Bogor, Bro Maysure dari Ciracas Jakarta Timur, Bro Romi dari Cijantung Jakarta Timur dan saya Idam Pratama dari Tanjung Barat Jakarta Selatan, awalnya kami hanya ber 3, saya, bro Romi dan bro Tabie tetapi ternyata teman saya bro Dyto, Elang dan Maysure juga ingin ikut, sebelum mereka ikut saya jelaskan medan dan persiapan ke TNUK, dan mereka pun berkata siap, ok lah kita gass. kali ini anarki menggunakan Spesifikasi mesin tetap 195cc dengan Penampilan Serba Putih Kuningnya ^_^ .
 
Narsis ria @Panimbang
ESTIMASI BIAYA
Siapkan estimasi biaya saat melakukan perjalanan, maksimalkan budget untuk menghindari over budget saat perjalanan. Usahakan siapkan uang cash secukupnya, Estimasi saya kali ini hanya menyiapkan uang RP. 300.000 di saku dan RP. 300.000 di ATM, itu sudah termasuk biaya bensin, makan, minum selama perjalanan, jangan lupa siapkan uang receh untuk keperluan parkir saat istirahat atau pun kotak amal di masjid pada saat sholat.

BARANG BAWAAN
Barang bawaan penting selama perjalanan touring untuk keperluan bersama yang jangan sampai terlupakan adalah P3K, tools seperlunya, gembok, charger hp / powerbank, jas hujan dan beberapa spare-part penting semacam busi, tali kopling, tali gas, tali tis, oli, norival, lupromax oil (bila perlu), bohlam lampu standart, CDI Standart (bila memakai CDI Racing) sikring dll.

REKOMENDASI OBYEK WISATA
Info-info wisata berikut mungkin sedikit berguna bagi Teman-teman yang ingin touring ke Taman Nasional Ujung Kulon-Jalur Selatan Jawa Barat.

1. Anyer : Pantai Pasir Putih, Karang Bolong, Matahari, Carita dll
  • Di daerah anyer ini mungkin sudah banyak masyarakat jauh yang tau bahwa disini banyak sekali wisata pantai dengan pasir putih yang luas dan landai, cukup bagus untuk yang suka berekreasi dengan keluarga, tiket masuknya pun relatif berbeda tipis kisaran RP. 20.000 per orang.
2. Tanjung Lesung
  • Di daerah panimbang-tanjung lesung terdapat pantai yang cukup bagus untuk wisata keluarga, di pantai ini cukup steril keindahan lautnya, karena masih belum cukup ramai pengunjung, walau jarang pengunjung disini ada beberapa hotel maupun vila yang harganya relatif murah.
3. Desa Sumur : Pulau Umang dan Pulau kecil disekelilingnya
  • Desa Sumur ini terdapat dermaga penyebrangan untuk para wisatawan yang ingin menyebrang ke Pulau Umang, dan yang ingin menyebrang ke Pulau Handeleum, Peucang, Panaitan, Cibom, Tanjung Layar Ujung Barat Pulau Jawa, Dari sini Jika ingin menyebrang ke Pulau Umang saja dikenakan Tarif sekitar RP. 500.000, dan jika ingin ke Pulau Handeleum,Peucang-Tanjung Layar dikenakan Tarif Sewa kapal untuk 3 hari 2 malam RP. 3.500.000
4. Taman Jaya : Cilintang, Gunung Payung, dan Hutan TNUK
  • Cilintang adalah sebuah Pantai atau Teluk di Ujung Jalur darat kendaraan Pulau Jawa, Gunung Payung dan Hutan TNUK itu kusus untuk orang yang ingin melakukan Traveling dan di butuhkan pemandu dari Petugas TNUK, Untuk ke Cilintang dan Traveling kita hanya membeli Tiket Seharga RP7.500 + asuransi, dan juga dibutuhkan waktu yang cukup serta persiapan yang matang untuk melakukan Taveling sampai ke Gunung Payung ataupun ke Tanjung Layar paling ujung Barat Pulau Jawa .
5. Bayah : Pantai Bagedur, Desa Sawarna (Tanjung Layar, Pasir putih, Goa langir, Legon Pari, Karang Taraje, DLL)
  • Di daerah bayah ini juga cukup banyak wisata pantai selatan dan goa, harga tiket masuk sekitar RP.10.000 kebawah tiap wisatanya.
Baca Juga Trip Yang lainya :
1. Jakarta-Gunung Galunggung 
2. Jakarta-Bali-Jakarta 
3. Jakarta-Bandung-Cianjur Selatan 

 
Berikut adalah cerita perjalanan Jakarta-TNUK-Bayah-Pelabuhan Ratu-Bogor-Jakarta.

JAKARTA

@Pom bensin Jalan Raya TB Simatupang
Start utama dari rumah saya pada Pukul 21.00 WIB menuju Karawaci tempat kediamanya bro Tabie, saya menjemput bro dyto di depan mall Graha Cijantung pada Pukul 19.00 WIB, Kondisi jalan di jam segitu cukup padat dengan kendaraan yang lalu lalang, membuat gerak saya lambat dan sempat kehabisan bensin karena kebetulan tangki anarki sisa sedikit sebelum jalan, untung gak jauh ada Pom bensin pertamina, akhirnya saya stut anarki sampai Pom anarki diisi premium RP. 20.000, setelah menjemput bro dyto, sambil menunggu bro romi, elang dan maysure saya menyiapkan barang bawaan dan mengecek kondisi anarki agar siap untuk digeber beratus ratus kilo, tak lama kemudian bro elang dan bro maysure tiba di kediaman saya, tinggal menunggu bro romi yang sedang dalam perjalanan pulang selepas bekerja (kebetulan kami berangkat memang malam setelah aktivitas bekerja), sambil menunggu kami membahas medan dan planning selama perjalanan, kapan kita harus berhenti istirahat, makan Dll, jam 21.00 WIB pun lewat, kabar demi kabar bro Romi baru sampai di Parkiran Motor UKI, tetapi ada satu masalah, yaitu kunci motor bro romi ketinggalan di bus antar jemput kerjaanya dia, disitu dia sempat putus asa dan pesimis tidak akan ikut karena tidak enak membuat yang lain menunggu, tetapi kami pun berkata “Seorang Rider tidak akan meninggalkan satu temanya didalam perjalanan, satu untuk semua, bahagia bareng, makan bareng, susah bareng”, akhirnya bro romi pun kembali semangat, dan saya pun menjemput bro romi ke UKI untuk mengambil kunci cadangan motornya dirumah dia.
Setelah saya selesai menjemput bro romi, pada jam 23.00 WIB kami pun prepare untuk berangkat menuju Karawaci.
Setelah selesai bersiap siap, kami berdoa terlebih dahulu agar dipermudah dan dilindungi selama perjalanan, ada lagi satu kekonyolan yaitu pada saat kami menyalakan motor, motor bro maysure susah untuk dihidupkan, dan ketika hidup pun setinggan karbu menjadi brebet (istilahnya) lalu tercium bau tak sedap seperti bau lampu patromax, eh begitu saya tanya ternyata bro Maysure asal memasukan Bahan bakar yang ia temui di derijen rumahnya ke tangki motornya, ia mengira itu premium yang sengaja dimasukan ke dalam derijen (kebetulan rumah dia punya usaha showroom mobil), alhasil ternyata itu minyak tanah hihi, pantas saja bau pembuangan motornya seperti lampu patromax, akhirnya kami pun tetap lanjut dengan kecepatan rendah sampai menemukan pom bensin terdekat untuk menambah bahan bakarnya bro maysure.
Begitu sampai di pom bensin dan selesai menambah bensin kami kembali mengatur posisi jalan sampai ke karawaci, kali ini bro maysure menjadi road captain, diikuti dengan bro dyto, bro elang, bro romi, dan saya sebagai swippingnya.

 KARAWACI

@GreenCorp BSD CITY
Satu Jam perjalanan dari tanjung barat jakarta selatan ke Karawaci tanggerang, kondisi pada malam ini cukup ramai lancar, kami menunggu jemputan bro Tabie di GreenCorp BSD City, setelah bro Tabie tiba kami segera berangkat kerumah bro Tabie sebentar dan mencari makan malam, jam pada saat ini menunjukann pukul 00.00 WIB, diperjalanan kami kembali menambah bensin kendaraan kami di salah satu pom di BSD, anarki cukup ditambahkan Premium RP. 10.000, setelah selesai, kami melanjutkan perjalanan mencari makanan, tak lama kemudian Kedai nasi gorenglah yang menjadi pilihan kami, sambil menyantap makan malam kami kembali membahas medan dan posisi selanjutnya, kali ini bro Tabie yang menjadi Road Captainya, setelah selesai kami segera bersiap untuk kerumah bro Tabie menunggu ia menyiapkan barang barang dan lanjut mengaspal sampai ke ujung barat pulau jawa.

CIKUPA
Memasuki Jalan Citra Raya-Serang kondisi jalan cukup ramai dengan kendaraan-kendaraan besar, kami memantangkan gass diantara 70/80kpj, di Pom bensin daerah cikande kami kembali berhenti untuk merefull kendaraan kami, anarki di refull dengan Pertamax RP.25.000, di Pom Bensin ini kami bertemu dengan rombongan Club yang ingin menghadiri acara Anniversary salah satu Chapter club tersebut di Lampung, awalnya kami diajak bareng sampai Pelabuhan Merak, tetapi ketika kami jelasi kalau kami bertujuan ke TNUK Via Pandeglang-Gunung Pulosari-Saketi-Labuan-Panimbang, mereka pun langsung tertawa dan segera pamit karena tujuan kita berbeda.

SERANG KOTA
Satu Jam Berjalan akhirnya kami sampai di alun-alun Serang, berniat ingin beristirahat, tetapi kami mengejar pagi sudah sampai di daerah panimbang agar tidak kehilangan pemandangan bibir Pantai dengan Pulau Pulau Kecilnya dipagi hari, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan tetapi kami kembali menepi untuk menambahkan bensin kendaraanya bro elang, tak lama berhenti perjalanan kami lanjutkan.

PANDEGLANG
Memasuki Daerah Pandeglang via Gunung Pulosari jalanan cukup sepi dan mulai dingin dikarenakan jalan yang menanjak menurun meliuk liuk bukit kebukit, memasuki daerah gelap cukup menyiksa sedikit bagi saya saat ini, dikarenakan lampu projector saya sedang tidak beres alias sinarnya terlalu ke atas dikarenakan lem leman antara projector dengan reflektor lepas, untung saja ada dua lagi motor yang memakai projector, yaitu bro romi dan bro dyto jadi cukup membantu dikegelapan, sinar lampu saya pun begitu menyorot ke arah Spion Spion teman teman saya yang berada didepan, mereka berkata malas di depan saya dikarenakan menyilaukan mata, tetapi mau bagaimana lagi kalau lampu saya matikan terlalu gelap kondisi jalan, yang terpenting tidak ada kendaraan yang melaju berlawanan arah ini, dan juga saya pun berjalan tidak terlalu dekat dengan mereka agar tidak terlalu menyilaukan, jadi tak apa saya nyalakan terus, siapa tau bisa menerangi jin jin di hutang yang lagi pacaran hehe.
lalu kami kembali menepi untuk merefull Kendaraan kami, Anarki kembali menenggak Pertamax RP.25.000, setelah semua selesai kami langsung menancap gass melanjutkan perjalanan menuju Saketi-Labuan.

SAKETI-LABUAN
Memasuki daerah saketi kondisi jalan semakin dingin tetapi mulai datar dikarenakan sudah mendekati bibir pantai, jam sudah memasuki pukul 04.00 WIB, di daerah sini kami banyak berhenti dikarenakan bro maysure dan bro elang nampak begitu lelah dan ngantuk, akhirnya kami putuskan untuk berjalan santai, tak jarang saya melihat sambil berkendara bro maysure memukul-mukul kepalanya dan lajunya pun oleng, melihat seperti itu saya langsung mengejar Roadcaptain untuk berhenti sejenak dan menanyakan kenapa bro maysure seperti itu, saat saya tanya ternyata ia mengantuk..hihi ada ada saja ngantuk kepalanya yang dipukul.
dengan kondisi teman saya yang sudah cukup lelah, sesekali saya ajak bercanda sambil berjalan agar tidak terlalu mengantuk, walau bercanda tetapi ada batas batasanya dan yang pasti tidak sampai membahayakan keselamatan kami dan orang lain.

PANIMBANG
Akhirnya pada Pukul 05.00 WIB kami sampai di bibir pantai jalan raya Panimbang-Tanjung Lesung, cukup terdengar dan terasa suasana dipinggir pantai, nampak teman teman yang didepan saya cukup semangat menancap gass dijalan lurus dan datar ini, tetapi hanya bro elang yang nampak lesu berjalan pelan, akhirnya saya dan bro romi mengimbangi bro elang dibelakang, sedangkan bro Tabie, dyto dan maysure menancap kencang didepan dengan semangat, disini saya sengaja tidak mengejar mereka dikarenakan feeling saya berkata pasti mereka hanya meluapkan expresi hatinya dan menghilangkan ngantuk, pasti akan menunggu didepan pada saat melihat kami jauh dari posisi mereka.
Benar saja feeling saya, mereka bertiga menunggu kami di pinggir jalan, pada saat ini jam sudah masuk pukul 05.30 WIB, begitu saya ikut berhenti saya begitu takjup melihat pemandangan di jalan raya panimbang ini, tak mau melewatkan moment ini saya pun langsung mengusulkan untuk istirahat dan bernarsis ria di sini hehe, dan mereka pun mengiyakan usul saya. Disini kami bergurau dan sangat menikmati suasana di sini, semilir angin dan desiran ombak serta pemandangan pulau kecil cukup mengobati rasa lelah kami disini. Setelah hati dan badan kembali segar kami pun melanjutkan perjalanan menuju tanjung lesung-desa sumur.

@Panimbang
TANJUNG LESUNG – DESA SUMUR
Beberapa menit kemudian kami sampai di pertigaan, lurus ke arah wisata Tanjung lesung, belok kiri ke arah desa sumur, kami pun mengambil arah ke arah desa sumur TNUK, berjarak 300 meter kami bertemu pertigaan lagi kalau lurus ke arah cibaliung-cikiruhwetan-malingping-bayah, kalau belok kanan ke arah wisata pulau umang, desa sumur dan Taman Jaya TNUK, kami pun belok kanan ke arah TNUK.
Riding pagihari di pedesaan memang sangat mengasikan bagi saya pribadi, udara yang sejuk dan pemandangan sawah serta warga sekitar yang sedang beraktivitas membuat hati saya senang, kami pun tetap berjalan di kecepatan 70/80kpj, diperjalanan bro dyto tiba tiba berhenti, ternyata rantai motornya kendur, kami pun segera mengencangkan rantainya dan melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di Gate Welcome to Ujung Kulon kami kembali berhenti untuk beristirahat dan berfoto-foto, sesampainya di Gapura ini menandakan bahwa kami sudah masuk dikawasan TNUK, sebenarnya kalau kita sudah sampai desa sumur ini itu berarti kita sudah sampai di TNUK, dikarenakan di TNUK ini ada dua desa yaitu desa sumur dan desa Taman jaya, kedua desa ini berada di kawasan Taman Nasional Ujung kulon, semenanjung Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ini cukup luas, termasuk beberapa Pulau disekitarnya seperti pulau Umang, Pulau Handeleum, Pulau Peucang, Pulau Panaitan, dll, bisa dilihat di peta betapa luasnya TNUK ini.
Sambil beristirahat dan sarapan diwarung dekat Gapura ini, saya mengobrol dengan pemilik warung ini, saya seperti biasa ingin tau silsilah dan apa yang ada di desa TNUK sini, cukup menambah wawasan bagi saya, saya mempunyai asumsi selama ini kalau kehidupan di TNUK itu hanya ada hewan liar, badak bercula satu dan pemukiman suku asli banten yaitu suku badui, tetapi asumsi saya salah, di TNUK ini memang banyak hewan liar sama halnya kaya di hutan atau taman nasional lainya, tetapi pemukiman suku badui itu hanya ada di daerah Gunung Kencana Rangkasbitung itupun hanya ada suku badui dalam bukan suku badui luar, kalau suku badui luar sama halnya kaya suku sunda yang lainya, di TNUK ini pun masyarakat nya sudah campuran dari berbagai macam suku, dan lagi di TNUK ini ada satu satwa yang sangat dilindungi yaitu badak bercula satu, suatu spesies badak yang hanya ditemukan di indonesia saja, maka dari itu kenapa hewan ini sangat dilindungi, badak bercula satu adalah suatu warisan indonesia dan juga dunia, hmmm.... inilah indonesia kita penuh dengan keragaman budaya dan keindahan alamnya, saya pribadi begitu cinta dengan alam dan budaya indonesia ini.
setelah bertanya tanya dan kami sudah selesai istirahat serta sarapan, kami pun melanjutkan perjalanan.

@Gate Welcome To Taman Nasional Ujung Kulon
DESA SUMUR
Setibanya kami tiba di desa sumur jam sudah memasuki pukul 06.45 WIB, saat saya menengok kebawah indicator bensin anarki sudah berada di posisi 2 balok(strip), cukup irit dari terakhir ngisi bensin di Pandeglang tadi sampai sini, irit dikarenakan kondisi jalan yang sepi sehingga kami berjalan dengan lancar membuat buka tutup gass semakin jarang alias kami memainkan gass dengan stabil.
akhirnya kami menemukan Pom bensin Pertamina di desa sumur ini dari Pandeglang-Saketi-Labuan-Panimbang tadi kami tidak menemukan Pombensin apapun, hanya ada bensin bensin eceran yang dijajahkan oleh penduduk sekitar saja, jadi tak perlu khawatir kehabisan bensin, kondisi jalan dari Serang-Desa sumur ini pun aspal dengan 90% bagus jalanya.
saat kami menepi ternyata pom bensin ini belum buka -_-, terlihat banyak sekali warga yang mengantri disini, ada yang membawa jerigen berukuran besar juga, sepertinya ia adalah pedagang bensin eceran, saya pun menanyakan kepada salah satu warga kapan pom ini buka, dan ia pun menjawab pom ini buka jam 08.00 WIB, hmmm tak mau menunggu lama kami pun putuskan untuk berangkat dan mengisi tangki kendaraan kami masing masing dengan bensin eceran.
Anarki saya tambahkan dengan bensin eceran RP. 15.000 (2 botol), setelah selesai kami langsung berangkat menuju Ujung barat jalur darat pulau jawa, beberapa meter kami jalan ada sebuah pertigaan lagi, tertulis ke kanan Dermaga Penyebrangan Pulau Umang dan Lurus ke arah Taman Jaya, lalu kami penasaran dan mengambil arah kekanan ke arah Dermaga Penyebrangan Pulau Umang, sampai di ujung daratan kami pun terdiam sejenak untuk menatap ke arah Pulau Umang dan Pulau disekelilingnya yang terlihat dari kejauhan, terlihat juga banyak perahu nelayan yang sedang mencari ikan dan menyebrangkan para wisatawan dari pulau jawa ke pulau umang tersebut, cukup ramai di sini, saya sempat menanyakan ke salah satu warga yang melintas, menanyai Tarif penyebrangan ke pulau tersebut, warga itu berkata kira kira RP.500.000an kalau ingin menyebrang bolak balik ke pulau Umang saja, dan RP.3.500.000an kalau ingin menyewa kapal ke Pulau Peucang, Handeleum DLL selama 3 hari 2 malam, sudah bebas keliling Semenanjung TNUK, tetapi kita membawa persiapan makanan dari pulau jawa yang banyak di jajahkan di dekat sini, karena di pulau Peucang atau pun Pulau yang lain tidak ada warung, hanya ada penginapan saja, jadi kita bawa bahan makanan disini dan memasak disana. Warga tersebut pun berkata kita juga bisa menyebrang ke pulau peucang melalui dermaga di daerah Taman Jaya, biayanya pun bisa lebih murah dikarenakan jarak dermaga tersebut lebih dekat dengan Pulau Peucang tersebut, tetapi jalan dari Desa Sumur ke Taman Jaya ini 18kilo -+ dengan Kondisi jalan yang lumayan rusak, tidak ada aspal, hanya ada tanah dan bebatuan yang tidak menentu, hmmm akhirnya kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Taman Jaya agar jadi tau jalan dan bisa memperkecil biaya penyebrangan. Sayang disini saya tidak sempat memfoto suasananya.

TAMAN JAYA
1,5 Jam Perjalanan dari desa sumur ke kawasan desa Taman Jaya ini, memang tidak begitu jauh tetapi jalananya yang membuat kami berjalan hanya sekitar 20/30kpj saja, apa lagi kondisi kami sudah ngantuk dan lelah setelah berjam jam berkendara, saya pribadi sangat menyukai dan menikmati jalan sepanjang jalan desa sumur sampai taman jaya, sesekali saya bercanda dengan yang lain di perjalanan sambil menghilangkan rasa jenuh di kondisi jalan seperti ini, ternyata bukan hanya saya yang menikmati jalan ini, tetapi bro Tabie pun sama, akhirnya kami berdua sparing di jalan offroad ini hehe, Kami berdua meninggalkan jauh yang lainya, dan kami berdua menunggu yang lainya di pinggir pantai di daerah taman jaya ini, begitu mereka sampai nampak wajah mereka yang begitu lesu berjalan dijalan seperti ini, sesekali pun saya menyemangati mereka hehe.
Kami berhenti di pinggir pantai ini, disini kami kembali bergurau, bercanda dan beristirahat sejenak,  jam sudah memasuki Pukul 08.30 WIB suhu semakin panas di pinggir pantai ini sampai sampai saya melepas baju agar agak adem hehe, hempasan ombak pantai Utara Taman jaya ini tidak begitu tinggi, banyak nelayan yang mencari ikan di pantai ini, terlihat ada satu dermaga kapal dari kejauhan, mungkin itu dermaga milik nelayan pikir saya, hmmm, setelah agak segar kami melanjutkan perjalanan sampai mana jalan ini berakhir, kami pun melanjutkan perjalanan di jalan offroad ini.

@Pantai Taman Jaya
CILINTANG
30 Menit Berjalan kami bertemu perduaan lagi, jam sudah memasuki pukul 09.00 WIB, kami tidak tau harus kemana, akhirnya kami putuskan untuk belok ke kanan, setelah kami mengikuti jalan kami kembali bertemu Gate Welcome to Ujung Kulon, gate tersebut nampak cat cat dan relief nya yang sudah rusak, benak saya seperti mau masuk ke dunia dinosaurus hehe, disitu ada lagi perduaan kekanan dan kekiri, untung ada seorang warga yang melintas, ia memberi tahu kalau mau ke Cilintang ambil ke arah kiri dan ikuti jalan saja, nanti sampai ujung Pantai itu Cilintang, awalnya kami tidak tau apa itu Cilintang, tetapi karena penasaran kami putuskan untuk menuju ke Cilintang tersebut, tetapi di Gate ini saya minta untuk yang lainya jalan duluan karena saya ingin narsis sebentar, akhirnya yang lain jalan duluan, hanya tersisa saya dan bro romi yang ingin ikut narsis hehe. Setelah kami selesai narsis, kami berdua menyusul yang lainya, kondisi jalan pun sudah tidak ada lagi bebatuan, yang ada hanya tanah, pasir dengan ilalang dan hutan di kanan kirinya, di depan kami bingung kembali dikarenakan ada lagi perduaan, huuuuh baru kali ini touring masuk masuk hutan dengan jalan yang hanya muat satu motor ini saja, akhirnya di perduaan itu kami berhenti untuk menganalisa jejak dari kendaraan teman kami belok kemana, hmm seperti di film film adventure ini hehe, akhirnya asumsi saya telihat jejak mereka mengarah ke kanan, dan kami pun segera berbelok kekanan, disaat kami baru menyalakan motor, ada dua orang pengendara motor ia menyebutkan kalau ia adalah petugas TNUK ini, dia memberitahu kami kalau ingin ke Cilintang belok ke kiri bukan kekanan, kalau kekanan balik lagi ke jalan Taman Jaya (jalan yang rusak tadi), hmm akhirnya kami kembali berhenti dan mencoba mengkontak yang lain melalui handphone, kedua petugas itu pun melanjutkan perjalananya ke arah kiri, kami berdua pun berhenti kembali, disini signal sangat susah hadeeeh, makin bingung mau ke kiri takut yang lain gak ada, mau kekanan takut gak ada juga,,, kami pun terdiam sembari menunggu siapa tau mereka kembali ke perduaan ini, hmm tak lama kemudian terdengar suara knalpot dari motor Satria fu dari kejauhan, dan ternyata benar asumsi saya mereka mengarah kekanan, datang bro tabie seorang diri yang mengarah kemari dari jalan kekanan tadi, untung saja kami berhenti disini terlebih dahulu menunggu mereka, setelah sampai bro tabie bercerita kalau ke kanan kita balik lagi ke jalan taman jaya tadi,hmm benar berarti kata petugas tadi, akhirnya kami bertiga tinggal menunggu 3 teman yang lain, sengaja bro tabie yang meluncur sendiri karena kalau semua yang meluncur bisa repot dan main cari carian antara kami berdua dan mereka, saat kami duduk ber 3 ada seorang pemuda dan anaknya mengendarai honda beat, ia bertanya ke Cilintang ke arah mana, kami langsung menunjukan sesuai apa yang petugas TNUK tadi katakan ke Cilintang ke arah kiri dan ikutin jalan saja, dan saya kembali bertanya kok akang bertanya kekami, memangnya akang orang mana?, di benak saya ia terlihat seperti penduduk sekitar, ternyata ia menjawab ia adalah warga asli tanggerang dan baru tinggal di TNUK ini 1 bulan yang lalu, hmm pantas saja, saya lihat plat nomor nya pun Plat Tanggerang Kota, setelah itu pemuda itu pun berjalan kembali kearah kiri. selang beberapa menit akhirnya mereka ber 3 datang, dan kami ngebanyol sebentar sebelum mengarah ke kiri tadi, setelah itu kami lanjutkan perjalanan, kami melihat dibelakang ada rombongan wanita dan pria, dan saya kembali bertanya mereka mau kemana, katanya mereka ingin study tour ke TNUK ini, hmm memang TNUK ini cocok untuk orang orang yang suka dengan alam bebas, beberapa meter kami berjalan ada satu bangunan dan ada beberapa orang berseragam, nampaknya itu adalah bangunan atau pun pos petugas TNUK ini, dan ada juga satu rombongan lagi yang sedang berbincang bincang di dekat Pos tersebut, kami pun mengarah ke pinggir pantainya karena memang kalau ingin dilanjutkan berjalan lagi sudah tidak bisa karena di pagar kawat, dan terlihat di balik pagar banyak pepohonan besar dan tinggi tinggi, sepertinya itu sudah masuk kawasan hutan belantaranya, akhirnya kami sampai di Ujung Jalur darat Pulau jawa bagian barat ini, kami mengucap syukur telah sampai di ujung, nampak warga sekitar yang sedang mencari ikan di pinggir pantai Cilintang ini, ombak disini nampak tenang dan pantainya pun sepertinya tidak dalam, karena terlihat ada beberapa warga yang berjalan sampai ke tengah, pantai ini seperti Teluk karena diapit kedua daratan.
Kami langsung melepas atribut kami dan segera menikmati Pantai ini, bro maysure berkata ini adalah pertama kalinya motornya main ke pinggir pantai, dan saya pribadi langsung jalan jalan meliat liat sekitar, ternyata di TNUK ini masih sangat alamiah, sekelilinya masih banyak pohon pohon besar, hewan hewan yang aneh aneh serta suasananya yang sunyi, saya berfikiran disini sangat cocok untuk orang yang suka menyendiri dari keramaian hehe, setelah meliat liat sekitar saya langsung balik lagi di tempat kami stay, nampaknya yang lain tidak begitu menikmati tempat ini ada yang tidur dan mengeluh hmmm.... saat kami sedang stay datang 2 orang petugas TNUK menghampiri kami, beliau menjelaskan jika kita ingin stay disini kita harus punya Tiket masuk terlebih dahulu, sebenarnya tidak masalah punya tiket atau tidak, tetapi alangkah baiknya jika kita mempunyai tiket dikarenakan TNUK ini alam liar apa saja bisa terjadi terhadap kita, jadi jika kita tidak mempunyai Tiket sama saja kita tidak mempunyai asuransi dan tidak terdaftar di buku kunjungan petugas TNUK, tetapi jika kita mempunyai Tiket itu berarti data diri kita sudah terdaftar dan mempunyai asuransi, jikalau kita terkena musibah seperti di terkam hewan liar, tersesat Dsb, petugas bisa gampang melacak dan memberi pertolongan pertama, jadi bisa diambil penilaian sendiri kan gimana baiknya?, tapi yah jangan sampai hal itu terjadi kekita, karena kita berlibur untuk mencari kepuasan batin bukan malapetaka hihi. Setelah beliau itu menjelaskan panjang lebar saya pun bertanya beli Tiketnya dimana, berapa harganya, dan apa aja syarat yang diperlukan?, beliau pun menjawab, Beli Tiketnya di Pos TNUK Taman Jaya disitu adalah Pos untuk membeli Tiket untuk berkunjung ke TNUK, menyebrang ke Pulau Peucang DLL, Pos TNUK itu memang tidak terlihat dari pinggir jalan, yang terlihat hanya dermaga penyebranganya saja, harga Tiket masuknya sebesar RP 7.500, syarat hanya membawa data diri perorang saja untuk di data disana, dan nanti disana dimintai siapakah mentor atau ketua dari kalian semua yang bertanggung jawab, jadi yang membeli Tiket hanya perwakilan saja tidak usah semua kesana. Sontak saya berfikir pasti dermaga yang dimaksud adalah dermaga yang sebelumnya saya lihat di jalan tadi, hmmm lumayan jauh dari posisi kami stay saat ini, dan akan melewati jalan yang rusak tadi.hmmmm....
setelah itu pun saya langsung bertanya kembali apakah setelah membeli Tiket kami boleh mendirikan tenda disini (Pinggir Pantai Cilintang)? Beliau menjawab, mendirikan tenda boleh saja tetapi tidak disini (Pinggir Pantai Cilintang), dikarenakan berbahaya terhadap serangan hewan liar. Beliau pun bercerita baru kemarin warga disini di mangsa oleh seekor Buaya Muara, terkadang Buaya Muara suka ketepi pantai sini untuk berjemur bahkan memangsa jika ia kelaparan, udah gitu banyak Macan Tutul juga yang berkeliaran serta Ular Ular Hutan pun juga suka keliaran disini, jadi terlalu berbahaya jika mendirikan tenda disini, walau tidak pasang airnya tetapi hewannya yang di khawatirkan, Jika ingin mendirikan tenda bisa di dekat Pos Pantau Cilintang, kebetulan juga ada pengunjung dari Jakarta yang ingin berkemah disini, jadi kalau mendirikan tenda disana aman karena kami pantau 24jam dan juga hewan liar tidak akan berkeliaran ke dekat Pos itu.
saya pun bertanya lagi tentang badak bercula satu yang katanya warisan dunia, dan hanya ada di Indonesia apakah hewan itu suka meintas dekat dekat sini?, beliau pun menjawab kalau badak bercula satu jarang melintas sini, binatang itu lebih suka beraktivitas ditengah hutan saja, hmm tentang Taman Nasional Ujung Kulon bisa baca Disini
setelah mendengar cerita Petugas tersebut kami pun segera mengurungkan niat mendirikan tenda di pinggir pantai ini, hewan hewan liar itu membuat kami agak cemas dan was was jadinya, takut di terkam dadakan, bayangkan saja buaya muara itu di TV seperti Gajah alias besar  hihi. yah sebenarnya sih kami ingin menyebrang ke Pulau Peucang tetapi menanyakan biaya terlebih dahulu, karena kami memang baru touring perdana ke TNUK ini, jadi anggap Touring kali ini untuk Survey saja hihi.
Beliau tersebut ingin mengantar kami ke Pos Taman jaya, tetapi kami menolak karena terlalu jauh posisinya dari Cilintang ini tidak enak jadinya jika merepotkan, akhirnya saya dan bro Tabie lah yang meluncur ke sana, dan yang lain menunggu disini sambil merenung dan menjadi mangsa buaya muara hihi, saya dan bro Tabie menggunakan Vario 125 FI milik bro romi, dikarenakan kondisi badan yang sudah terlalu lelah dan cuaca yang panas lebih cocok menggunakan matick hihi. Sebelum menyalakan motor bro romi kami dikasih tau terlebih dahulu sensor rahasia milik motornya, walah saya colek colek sensornya mesin tidak nyala nyala, memang harus pemiliknya ini yang sudah biasa meraba raba hihi. Setelah saya coba coba akhirnya bisa dan kami berdua segera berangkat.
di perjalanan menuju Pos Taman jaya saya dan bro Tabie membahas mengenai rencana selanjutnya apakah kita stay dicilintang atau kita menyebrang ke Pulau Peucang, kesepakatan pun kami buat, jika kondisi biaya tidak memungkinkan lebih baik kita stay dicilintang saja dan pulang tetap melewati jalur selatan banten, tetapi kita minta contak person dan cari tau biaya pasti jika ingin menyebrang ke Pulau Peucang agar kedepanya kita gampang tinggal menghubungi Pihak TNUK dan menyebrang saja. Kesepakatan itu akan kita sampaikan nanti jika kita sudah membeli Tiket dan kembali ke tempat Stay yang lainya, di perjalanan cukup panas dengan kondisi jalan yang rusak, untung saya memakai jaket jadi aman, tidak seperti bro Tabie yang kepanasan hihi, saking panasnya sayalah yang disuruh membawa motor -_-, diperjalanan kami sempat bertanya kepada warga Pos TNUK Taman Jaya berapa Kilo lagi, ternyata masih 3km lagi, ok kami melanjutkan perjalanan dengan semangat hihi, setelah 30 menit berjalan akhirnya ketemu juga dermaga yang saya curigai itulah Pos TNUKnya, sebelum masuk kekawasan Pos itu saya kembali menanyakan kepada warga yang melintas untuk memastikan apakah benar itu Pos TNUK nya, ternyata benar, kami pun segera memutar balik, ada satu kendala lagi ketika kami menuju ke Pos tersebut, kami tidak tau masuk kekawasanya lewat mana, kebetulan memang yang terlihat hanya dermaga nya saja dibalik pepohonan rindang, akhirnya kami pun mencoba menerobos, saat hendak menerobos kami diteriaki anak kecil, sontak kami berhenti dan menanyakan ada apa, anak kecil itu berkata tidak bisa melanju kesana dikarenakan ada sungai kecil, dia juga berkata jika ingin ke Pos harus memutar masuk melalui gang dekat Sekolah Dasar di sana (sambil menunjuk), walah hampir saja nyebur sungai hihi, setelah itu kami mengucapkan terimakasih ke anak kecil tersebut dan kami langsung memutar balik kembali menerobos rerumputan, begitu kami menerobos rerumputan per standart dua motor bro romi lepas karena tertarik oleh akar pohon -_-, kami berdua pun segera memasangnya kembali, tetapi yaah cukup sulit menarik per standart dua di tengah alat perkakas dan tali yang tidak ada serta kondisi badan yang sangat lelah, akhirnya kami ikat saja dengan alang alang standart dua tersebut agar tidak menyentuh tanah, dan membetulkan nanti di tempat stay.
kami melanjutkan perjalanan sambil talah toleh mencari Sekolah Dasar tersebut, setelah melewati sungai kecil ketemulah Sekolah Dasar tersebut, langsung kami masuk gang tersebut dan akhirnya ketemu juga pos tersebut, langsung kami di sambut oleh orang orang yang ada di Pos tersebut, rupanya ini adalah Pos Pusat TNUK, setelah salam salaman langsung kami diarahkan untuk mengisi formulir data diri, disini sayalah yang menjadi ketua atau mentor dari teman teman saya, tidak apa saya yang bertanggung jawab karena saya yang mempunyai niat ke TNUK sini, sambil mengisi formulir saya menanyakan biaya dll jika ingin menyebrang ke Pulau Peucang, lalu salah satu dari petugas itu Kang Asjar namanya, ia menjelaskan biaya pulau peucang jika 3 hari 2 malam itu sebesar RP.3.000.000 itu bebas menggunakan Perahu ke Pulau mana saja, sudah termasuk nahkoda, anak buah kapal dan solar kapal, tetapi tidak termasuk Vila, makanan, dan biaya dermaga di tiap pemberhentian, jika vila disana penuh bisa tidur di kapal, makanan bisa bawa bahan mentahnya di sini dan masak disana, dan biaya dermaga RP.100.000, kita juga di kasih instruktur buat membimbing kita selama disana, jadi kita bisa mengenal betul seluk beluk apa saja yang ada di TNUK, kendaraan kita pun bisa di parkir di parkiran Pos ini, hmm saya lihat memang banyak kendaraan yang parkir disini, nampaknya mereka sedang menyebrang ke Pulau....
kang asjar pun langsung memberi Kontak Person nya, dan ia berkata jika ingin kesini lagi dan menyebrang lebih baik bawa banyak rombongan agar mengurangi biaya, karena kapal dapat memuat maximal 15 orang, dan seminggu sebelumnya harus boking kapal terlebih dahulu agar begitu sampai POS Taman Jaya kapal sudah stay di dermaga. ok setelah berbincang bincang dan saya selesai menulis formulir, kami pun segera kembali ke tempat stay teman kami yang lainya, sudah dapat dipastikan kami sebaiknya stay di cilintang saja karena kalau menyebrang banyak faktor yang tidak memungkinkan, salah satunya adalah biaya, setelah pamit dengan orang orang di Pos ini kami pun bergegas pergi.
Sebelum sampai di tempat stay cilintang tadi, kami berdua mampir ke salah satu warung makan di taman jaya ini, kami membeli nasi bungkus untuk saya dan lainya di tempat stay, berhubung saya awam bahasa sunda jadi bro Tabie lah yang saya suruh membeli dan saya menunggu dimotor hihi, beli makan pun selesai kami berdua kembali ke tempat stay, setelah kami sampai ternyata teman teman yang lainya nampak lesu dan tidak bersemangat lagi, begitu saya turun dari motor saya ingin menjelaskan semuanya, tetapi sebelum satu kata terucap dari mulut saya, bro maysure berkata lebih baik sore ini kita langsung ke Sawarna saja, karena ia, bro elang dan bro dyto tidak puas jika berada disini yang tidak ada orang banyak, jadi lebih baik tidak usah terlalu lama disini, lelah mereka gak kebayar katanya, terlihat memang bro elang dan dyto dari tadi hanya tiduran saja, dibenak saya yaah memang dari awal yang sudah tau pasti rencana dan apa saja yang akan kita lakukan di TNUK itu Cuma bro Tabie dan bro Romi, yaudah mendengar seperti itu akhirnya saya pun menanyakan terlebih dahulu kepada semuanya apakah yakin ingin lanjut kesawarna, apakah fisik kalian masih kuat?, dan yakin kita tidak jadi mendirikan tenda disini?, jawab mereka yakin dan kuat inshaallah, ok lah setelah membuat keputusan itu akhirnya kami bergegas menuju sawarna pada jam 14.00 WIB, saya tidak kecewa atau apalah itu karena Touring itu kuncinya kebersamaan, walau sebenarnya sayang baru membeli Tiket tetapi langsung pergi, yaah anggap semua ini hanya survey saja hihi.

@Narsis di Pinggir Pantai Cilintang TNUK
TAMAN JAYA
Sore ini setelah menyantap makanan kami pun segera pergi meninggalkan Cilintang, walau baru beberapa jam yang penting sudah dapat Pengetahuan di Cilintang itu dan juga Foto foto narsis, kami berjalan pelan menuju Pantai Sawarna Bayah dengan kondisi yang cukup lelah, apa lagi saya pribadi yang belum sama sekali tidur semenjak kerja sebelum berangkat ke TNUK ini, di Pinggir jalan daerah Taman Jaya kami kembali berhenti di sebuah bengkel kecil untuk memasang per standar dua motor bro romi, sembari mengisi tangki kendaraan kami di penjual bensin eceran, anarki kembali di isi dengan 2 botol premium seharga RP. 15.000, lumayan lah untuk bisa sampai ke pom bensin, saya melirik kanan kiri disekitar sini banyak sekali motor yang berpenampilan ala Trail, yah memang jalanya cocok untuk motor seperti itu hihi, udah gitu disini banyak sekali pohon jambu air, hampir disetiap depan rumah penduduk disini pasti menanam pohon jambu air, kebetulan saat ini pohonya sedang berbuah, sangat menggiurkan sekali hihi.
Setelah selesai dipasang motor bro romi per standar nya, kami kembali melanjutkan perjalanan, 1,5 jam berlalu melewati jalan yang rusak membuat fisik kami semakin lelah, setelah jalan yang rusak sudah dilalui akhirnya di pinggir jalan kami kembali berhenti sejenak untuk istirahat, kebetulan di tempat kami berhenti pemadanganya sangat bagus, di kondisi seperti ini pun saya tidak akan melewatkan moment ini hihi. Foto demi foto jam sudah masuk pukul 15.30 WIB, suhu sudah mulai adem dan badan sudah lumayan segar, kami melanjutkan perjalanan dengan semangat.
  
@Pinggir Jalan Taman Jaya
DESA SUMUR
Pertigaan dermaga Pulau Umang pun sudah kami lalui, dan sesampainya dipertigaan kalau kekiri ke Pantai Utara (tanjung lesung, anyer, labuan) ke kanan ke arah cibaliung,cikiruhwetan, bayah, kami pun mengambil ke arah cibaliung, di perjalanan bro maysure terlihat buru buru sekali ia berjalan cukup cepat meninggalkan rombongan, memang jalan sepi dan aspal rata tetapi kalau jalan seperti itu bisa membahayakan yang lain, dan juga warga sekitar yang melintas, saya coba mengejar dia tetapi tidak kekejar karena posisi saya sudah terlalu jauh dengan dia lalu faktor jalan yang meliuk liuk dan aspal sudah mulai rusak, saya pun sempat menabrak lobang dikecepatan tinggi, allhamdulilah tidak apa apa hanya kaget saja, saya mikir takut rombongan dibelakang crash akhirnya saya kembali melaju pelan membawa rombongan dibelakang, biarlah bro maysure mengikuti nafsunya dijalan, nanti juga dia berhenti didepan, lebih baik menikmati suasana dijalan ini dengan pemandangan hutan jati di sekelilingnya.
terlihat didepan bro maysure berhenti di sebuah warung pinggir jalan, kami pun ikut menepi dan menanyakan kenapa dia seperti itu, dia pun menjawab agar cepat sampai sebelum gelap tiba, saya pun menjawab kembali ya tetapi tidak seperti itu juga, kalau Cuma kita berdua aja sih gapapa, tetapi ini rombongan bisa bahaya, dan lagi tidak enak dengan warga sekitar, lama asal selamat lebih baik dari pada tergesa gesa, lalu bro maysure pun tertawa sambil mengangguk angguk.
kami menambah bensin di warung ini, anarki kembali diisi 1 botol premium RP. 7.500, setelah itu kami melanjutkan perjalanan dengan santai.

CIBALIUNG
Memasuki daerah cibaliung hari sudah mulai gelap, adzan maghrib pun berkumandang, kami kembali berhenti disebuah warung untuk ngemil dan mengisi bensin eceran kembali, anarki kembali diisi dengan 2 botol premium RP. 15.000, 30 menit istirahat kami kembali berjalan di tengah hutan jati, kondisi jalan cukup sepi dan dingin.

CIKIRUHWETAN
Tepat Pukul 19.00 WIB kami memasuki daerah Cikiruhwetan, memasuki daerah ini sudah mulai terasa hembusan angin laut dan terdengar desiran ombak, di Pombensin Pertamina kami kembali berhenti untuk merefull, anarki menenggak premium RP. 20.000, tak lama kami berhenti karena ingin cepat sampai di sawarna.

BINANGEUN
Sesampainya di Jalan Raya Cikeusik – Binangeun – Malingping terlihat bro Maysure dan bro elang sudah mulai kelelahan kembali, jalan yang mulus dan lurus panjang serta hembusan angin laut memang membuat kami agak kehipnotis, untuk menghilangkan ngantuk saya pun kembali menswiping anak anak dan menggeber nya dengan knalpot agar tidak mengantuk, hal itu terus saya lakukan ketika melihat ada yang oleng, kami terus berjalan stabil dikecepatan 70/80kpj.

PANGGARANGAN
Masuk di jalan raya Malingping – Bayah kondisi jalan sudah mulai rusak, banyak lubang lubang besar disini, pikir saya padahal setahun yang lalu saya lewat jalan sini kondisi jalan sangat mulus tetapi sekarang kebalikan, yah memang disini sudah mulai banyak pabrik dengan kendaraan kendaraan beratnya apa lagi sekarang musim hujan jadi wajar saja, kami pun mengurangi kecepatan karena berbahaya berkendara dimalam hari dengan tubuh letih dan jalan yang rusak, disini saya sendiri sudah mulai kerasa ngantuk dan lelah sekali, ingin segera cepat sampai saja, saya pun mengejar bro tabie untuk menambah kecepatan, dan ia pun menambah kecepatanya, kecepatan pun kami tambah, tetapi tidak pada bro maysure dan bro elang, mereka berdua begitu santai walau sudah tertinggal oleh bro tabie, romi dan bro dyto, pikir saya pasti mereka sudah tidak kuat melanjutkan perjalanan lagi jadi saya hanya mengimbangi mereka berdua dibelakang, cukup jauh kami tertinggal, mereka didepan pun sudah tidak terlihat, tak mau tertinggal terlalu jauh saya pun mengejar roadcaptain, sial ketika saya mengejar roadcaptain yang jauh didepan, saya menabrak lubang dan hampir jatuh, lubang itu begitu besar, untung saya tidak apa apa walau saya lihat pipa knalpot saya jadi lecet lecet -_-, setelah bro tabie terkejar saya pun langsung memberhentikan dia untuk menunggu bro elang dan maysure dibelakang, cukup lama kami menunggu mereka berdua, ya karena tadi tertinggal jauh oleh roadcaptain, ketika sampai bro elang dan maysure terlihat memang sudah sangat lelah, matanya merah dan kucel. Bro maysure berkata “mau kemana sih buru buru, mau ngambil gaji apa?” dengan nada agak kesal hihi, tadi dia yang ninggalin kami tanpa perasaan sekarang baru di tinggal beberapa ratus meter dah marah marah hihi. Kami pun berhenti untuk istirahat menghilangkan ngantuk sebentar, dan setelah agak segar kami melanjutkan perjalanan.

DESA SAWARNA
Memasuki jalan raya bayah karang taraje jam sudah berada tepat diangka 21.00 WIB, jalan semakin gelap, dan sekarang saya yang menjadi roadcaptain untuk sampai ke Pantai Tujuan yaitu Tanjung Layar atau tidak ke Legon Pari, tergantung kesepakatan nanti ketika kami sampai di pintu masuk ke dua pantai tersebut.
aspal di jalan raya ini sudah agak membaik walau berlumpur dan berpasir, di sekitar sini nampak sudah banyak proyek pembangunan di pinggir pantai dengan alat alat besarnya, setahun lalu saya lewat sini sampai sekarang proyek ini masih terus berjalan, progres pembangunanya pun tidak begitu berbeda dengan setahun lalu, entah proyek apa ini saya tidak tahu, yah mungkin proyek ini akan selesai 5 tahun lagi bahkan lebih, kita lihat saja.
saya berjalan lambat sekitar 40/50kpj saja, saya menyesuaikan dengan kecepatan teman teman yang lain dibelakang, mereka tidak mau menempel dengan laju saya, mungkin fisik mereka lelah kembali, padahal saya hanya berjalan lambat dan santai,  lama lama mereka makin tidak terlihat dibelakang dan saya pun menunggu mereka di pinggir jalan, setelah mereka tiba saya pun langsung berganti posisi menjadi swipping kembali, dan bro tabie menjadi roadcaptain, yah kali ini kami hanya berjalan sekitar 20/30kpj saja, cukup lambat namun kami sudah sangat dekat dengan pintu masuk pantai, setelah sampai di depan pintu masuk pantai Tanjung Layar desa sawarna kami berhenti untuk memutuskan dimana kami akan bermalam, bro tabie berkata lebih baik kita bermalam di Tanjung Layar saja karena jalan yang datar dan tidak terlalu rumit masuknya, tetapi saya menolak dan mengusulkan lebih baik bermalam di Pantai Legon pari saja, karena lebih sepi dan kita bisa mendirikan tenda dengan nyaman, kebetulan pada saat ini adalah liburan panjang, pasti pantai Tanjung Layar ramai seperti libur panjang sebelum sebelumnya, yah walau jalanya rumit tetapi kan tidak lama, dan setelah itu kita bisa tidur dengan nyaman, bro tabie pun menerima usulan saya, dan yang lain hanya ikut saja, kami pun segera menuju pantai Legon pari.

PANTAI LEGON PARI
Sesampainya di pintu masuk pantai Legon Pari kami tak pakai lama lagi, langsung tancap gass menyebrang jembatan gantung, jembatan gantung di pantai ini lebih tinggi dari pada pantai Tanjung Layar, jalan masuk ke pantai Legon pari ini pun menanjak menurun melewati sawah dengan kondisi jalan masih bebatuan, tanah dan sedikit pafing blok, tetapi jalan masuk ke pantai ini sekarang sudah mulai di aspal dan dipelur, berbeda dengan beberapa tahun lalu saya kesini, kebetulan saya pribadi sudah sering kepantai ini, dan tidak pernah bosan karena keindahan alamnya yang masih asri dan pengunjungnya pun tidak terlalu ramai.
Bayar tiket masuk kepantai ini masih sama dengan sebelum sebelumnya yaitu RP. 5000, kami langsung menuju warung langganan saya di pantai ini, dan kami akan mendirikan Tenda di dekat warung tersebut, sesampainya di warung tersebut, kami langsung memarkir motor kami, dan segera memesan secangkir kopi hangat dan indomie rebus sebelum mendirikan tenda, syukur allhamdulilah akhirnya kami bisa beristirahat setelah berjam jam berkendara, betapa enaknya meminum secangkir kopi dipinggir pantai dengan badan yang sangat lelah hihi. Setelah semuanya habis kami segera mendirikan tenda, terlihat ada beberapa pengunjung juga yang mendirikan tenda, pengunjung pada malam hari ini disini bisa kehitung jari, sangat nyaman dan tenang suasananya, yang mendirikan tenda Cuma saya, bro Tabie dan bro romi, tenda pun sudah berdiri ketika saya melihat ke warung ternyata bro elang dan bro maysure sudah terlelap pulas kedalam mimpi hihi, mereka sangat lelah sekali nampaknya sampai tidak tidur di dalam tenda, saya pun langsung memasukan tas serta barang bawaan kita semua kedalam tenda, dan saya pun coba untuk tidur ditenda, tetapi tidak bisa karena badan sangat gerah tidak mandi dari kemarin hihi, akhirnya saya pun ikut tidur di saung warung tersebut, bro romi pun ikut tidur disaung meninggalkan bro tabie sendirian, sepertinya ia pun tidak nyaman tidur ditenda, walau diluar banyak nyamuk tetapi sangat sejuk dengan hembusan angin laut, saya pun dikasih autan oleh bapak pemilik warung, menengok jam sudah masuk pukul 22.00 WIB, tak lama saya tiduran saya pun langsung terlelap kedalam mimpi zzzzzzz.
Tepat pukul 05.00 WIB saya terbangun karena suhu semakin dingin, terlihat teman teman yang lain pun sudah bangun dari tidurnya, hanya bro tabie saja yang belum keluar dari tenda, baru bangun saya dikejutkan dengan keberadaan handphone saya yang entah kemana, saya sibuk mencari dan ketika saya tanya bro romi ternyata handphone saya di pegang sama dia, dia berkata semalam saya tidur tetapi handphone di taro di bale saung, huuuh allhamdulilah bukan orang lain yang mengambil, sempat panik dikit walau hanya blackberry murahan tapi berarti juga buat saya hehe.
Suasana pagi di pinggir pantai memang mempunyai sensasi tersendiri, sunrise pun sudah mulai terlihat, saatnya untuk menikmati sunrise tersebut dengan mengabadikanya, sebelum saya kepinggir pantai, saya menengok bro Tabie terlebih dahulu, ketika saya membuka tenda, cukup terkejut saya melihat di kain kain tenda penuh dengan nyamuk yang sudah kenyang dengan darah, sepertinya bro tabie habis menernak nyamuk, waah butuh transfusi darah nih dia hihi, lucu namun kasian juga, kelambu tenda tidak ditutup sama dia jadi nyamuk pun berpesta ria didalam, sehabis bercandai bro tabie saya pun segera mendorong Anarki ke pinggir pantai untuk narsis ria, dan yang lainya pun mengikuti.
Setelah selesai bernarsis ria, dan anarki pun sudah cukup mandi di air lautnya, kami pun segera bersiap untuk pulang kerumah. Walau air garam itu sangat jahat ke logam besi atau pun metal tetapi saya tidak terlalu mengkhawatirkan itu, karena setelah sampai rumah pun pasti saya rawat dan elus elus kembali hihi, walau banyak yang mengkucilkan saya, saya tidak perduli yang penting ada kenangan dan cerita di kala touring.
Jam sudah memasuki Pukul 08.30 WIB, kami berniat akan pulang pada pukul 09.00 WIB, setelah kami merapikan barang dan menurunkan tenda, kami sarapan terlebih dahulu sebelum mengaspal kembali.

@Pantai Lebon Pari
LEBAK TIPAR-PELABUHAN RATU
Perjalanan dari sawarna-lebak tipar-pelabuhan ratu cukup lancar, kondisi jalan nya pun saat ini mulus sekitar 90% dengan jalan yang meliuk liuk serta menanjak menurun, sesampainya dipelabuhan ratu kami pun merefull kendaraan kami masing-masing, anarki diisi dengan premium RP. 25.000, tak lama kami berhenti dikarenakan ingin cepat sampai rumah.

CIKIDANG
Kami mengambil jalan alternativ melewati jalan raya cikidang-cibadak, jalan ini merupakan jalan yang paling di senangi para bikers yang ingin touring ke pelabuhan ratu ataupun sawarna, disamping aspal yang cukup bagus, jalanya pun meliuk liuk, menanjak menurun melewati bukit bukit dan perkebunan serta hutan jati, sawit dan juga karet. Udaranya pun sejuk, sangat bagus jika dilalui pada siang hari, jika malam hari pesan saya jangan sekali sekali melintas di sini sendirian, dikarenakan sepanjang jalan alternativ ini tidak ada penerangan jalan, jalanya pun banyak tanjakan turunan serta tikungan tikungan terjal, sangat berbahaya jika lampu kendaraan kita tidak terang, apa lagi baru pertama kali melewati jalur ini, jalur ini pun banyak yang bilang sangat rawan dengan bajing loncat ataupun begal nya, yah semua sih tergantung takdir kita, tetapi alangkah baiknya mencegah dari pada terlanjur terjadi, kalau memang jalan sendirian di waktu malam lebih baik melintas melalui jalan utama dan melewati sukabumi kota saja, kalau melintas pada siang hari walau sendiri sih tidak apa apa, malah kita akan mendapatkan sensasi riding yang tidak akan bisa dibayar dengan uang.
ketika kami sedang asik menanjak tiba tiba bro dyto berhenti, dan saya pun langsung mengejar roadcaptain untuk menginfokan bahwa ada trouble dibelakang, ternyata rantai bro dyto copot, hmm untung saja tidak putus, kalau putus kami tidak ada yang membawa sambungan rantai, dan akan repot mendorong atau menstut motor dijalan seperti ini apa lagi jarak dari pelabuhan ratu-cibadak melewati jalur cikidang ini sekitar 20km hihi, bro dyto pun segera membetulkan rantainya, dan kami pun melanjutkan perjalanan.

@Cikidang
CIBADAK-CICURUG-CARINGIN-CIAWI
Begitu keluar dari jalur cikidang kami langsung bablas sampai ciawi, jalan raya cibadak-cicurug-caringin sampai ciawi pun tidak begitu padat, hanya ramai lancar saja, jadi cukup mempercepat perjalanan kami,  sesampainya di lampu merah perempatan ciawi kami mengambil jalur tajur-jalan raya bogor.

TAJUR-RAYA BOGOR-JAKARTA (TANJUNG BARAT)
Di Tajur kami kembali merefull kendaraan kami, anarki menenggak pertamax RP. 20.000, setelah mengisi kami langsung bablas menuju jalan raya bogor.
1 jam perjalanan, sesampainya di lampu merah cibubur kami berpisah dengan bro dyto, bro dyto mengambil arah ke cileungsi, dan di lampu merah keong ciracas kami berpisah dengan bro maysure, lalu sampai di mall graha cijantung bro elang pun berpisah ia mengarah ke cawang, sekarang tinggal Saya, bro Tabie dan bro romi. Begitu sampai di kampung gedong bro romi pun juga berpisah, dan bro Tabie berniat untuk rehat sejenak dirumah saya, begitu kami berdua sampai dirumah saya, langsung saya menengok jam sudah memasuki pukul 14.00 WIB, hanya 5 jam perjalanan dari sawarna – Tanjung barat jakarta selatan, kebetulan pada saat sampai dirumah ada race Moto GP, kami berdua nonton terlebih dahulu hihi, dan pada jam 17.00 WIB bro tabie pun pamit pulang menuju Karawaci Tanggerang.

Sekian dan terimakasih bagi pembaca yang sudah membaca journey panjang saya moga bisa bermanfaat dan menjadi estimasi bagi pembaca, mohon maaf jika ada kesalahan kata yang disengaja atau pun tidak disengaja, ambil positifnya saja dari cerita ini. Salam satu krikil ^_^




PERHITUNGAN BIAYA BENSIN JAKARTA-TNUK-SAWARNA-JAKARTA
PREMIUM RP. 6.500  DAN PERTAMAX 92 RP. 10.100 PER 1 LITER
No
Kota
Harga
1.
Tanjung Barat
RP. 20.000
2.
Karawaci
RP. 10.000
3.
Cikande
RP. 25.000
4.
Pandeglang
RP. 25.000
5.
Desa Sumur
RP. 15.000
6.
Taman Jaya
RP. 15.000
7.
Desa Sumur
RP. 7.500
8.
Cibaliung
RP. 15.000
9.
Cikiruhwetan
RP. 20.000
10.
Pelabuhan Ratu
RP. 25.000
11.
Tajur Bogor
RP. 20.000
TOTAL
RP. 197.500
Ini adalah perhitungan bensin selama perjalanan Jakarta-TNUK-Sawarna-Jakarta, BBM yang saya gunakan adalah premium dan pertamax, tergantung dari pom bensin tersebut menyediakan Pertamax atau tidak. Semoga bisa menjadi estimasi bagi pembaca, mungkin perhitungan biaya bisa berbeda tergantung motor yang digunakan dan spesifikasi mesin yang digunakan. Spesifikasi anarki pada saat ini adalah
    1. Karbu Pe 28 TDR dengan Pilot Jet 42 Main jet 125
    2. CDI BRT IMAX 24 Step Programer
    3. Koil dan busi standart
    4. Knalpot Standart Namban Superrace Thailand
    5. Piston kawasaki bos diameter 68mm
    6. Menggunakan langkah dengan pen LHK ukuran 2,5 mm TMA TMB 5mm
    7. Kompresi berkisar antara 11:1
    8. Noken as double IN dengan klep standart satria fu
    9. Head Porting Polish


BIAYA KONSUMSI DLL JAKARTA-TNUK-SAWARNA-JAKARTA
No
Kota
Jumlah
1.
Karawaci
RP. 15.000
2.
Desa Sumur
RP. 10.000
3.
Cilintang
RP. 20.000
4.
Desa Sumur
RP. 10.000
5.
Legon Pari
RP. 30.000
6.
Tiket masuk TNUK
RP. 7.500
7.
Tiket masuk Legon Pari
RP. 5000
TOTAL
RP.107.500

TOTAL BIAYA REAL SELAMA PERJALANAN BERANGKAT SAMPAI RUMAH RP. 305.000




WAKTU DAN JARAK TEMPUH JAKARTA-TNUK-SAWARNA-JAKARTA
No
Kota
Jam
Kota
Jarak Tempuh
1.
Rumah-Start
23.00 WIB
Jakarta-TNUK-Sawarna-Jakarta
700 KM
2.
Karawaci
00.00 WIB

3.
Saketi
04.00 WIB
4.
Panimbang
05.30 WIB
5.
Desa Sumur
06.45 WIB
6.
Taman Jaya
08.30 WIB
7.
Cilintang
09.00 WIB
8.
Cilintang-Start
14.00 WIB
9.
Taman Jaya
15.30 WIB
10.
Cibaliung
18.00 WIB
11.
Cikiruhwetan
19.00 WIB
12.
Legon Pari
21.00 WIB
13.
Legon Pari-Start
09.00 WIB
14.
Jakarta (Rumah)
14.00 WIB
TOTAL WAKTU 22 JAM


Total waktu saya tersebut terbilang lama dikarenakan posisi jalan yang santai dan kebanyakan berhenti untuk foto foto dan juga jarak tempuh perhitungan kilometernya saya hanya memperkirakanya saja, dikarenakan saya lupa mencatat posisi kilometer di speedometer motor saya.
Total waktu dan jarak tempuh bisa berbeda tergantung sepeda motor dan pemanfaatan waktu pada saat perjalanan.

 
ANARKI 17




Tidak ada komentar:

Posting Komentar